Ada Sinergi Banyak Pihak di Balik Semangat Gotong Royong Layanan JKN

Ada Sinergi Banyak Pihak di Balik Semangat Gotong Royong Layanan JKN

MADIUN,BANGSAONLINE.com - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan ternyata tidak berjalan sendirian. 

Di balik kartu peserta yang digunakan masyarakat untuk berobat, ada semangat gotong royong yang melibatkan banyak pihak mulai dari pemerintah, pemberi kerja, fasilitas kesehatan, hingga masyarakat itu sendiri yang bersama-sama memastikan setiap warga Indonesia mendapat perlindungan kesehatan yang layak dan berkualitas.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari, menjelaskan bahwa penyelenggaraan Program JKN merupakan hasil kolaborasi banyak pihak yang memiliki tanggung jawab berbeda-beda, namun satu tujuan yang sama: mewujudkan layanan kesehatan universal bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Dalam penyelenggaraan Program JKN, BPJS Kesehatan memiliki tiga tugas utama yaitu revenue collection, risk pooling, dan strategic purchasing. Dalam menjalankan setiap fungsi tersebut, kami menjalin kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak agar seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan berkualitas,” ujar Ita, Kamis (9/10/2025).

Menurutnya, risk pooling merupakan inti dari prinsip gotong royong dalam Program JKN yang saat ini berjalan.

Di dalamnya, semua peserta baik yang sehat maupun sakit, mampu maupun tidak mampu berada dalam satu sistem perlindungan yang sama. 

BPJS Kesehatan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, pemerintah daerah, pemberi kerja, serta masyarakat guna memastikan mekanisme transfer risiko berjalan dengan baik. 

Dengan cara ini, beban biaya kesehatan besar dapat tersebar merata ke seluruh peserta JKN.

“Kolaborasi antara pemerintah, instansi terkait, dan masyarakat menjadi wujud nyata solidaritas sosial dalam mewujudkan Universal Health Coverage atau cakupan kesehatan semesta,” imbuhnya.

Dalam fungsi revenue collection atau pengumpulan iuran, Ita menjelaskan bahwa ada sejumlah pihak yang terlibat aktif, seperti Kementerian Keuangan, Bappeda, BPKAD, pemberi kerja dan masyarakat sebagai peserta JKN. 

Dari sinergi inilah terkumpul dana iuran yang menjadi sumber perlindungan kesehatan bagi jutaan peserta di seluruh Indonesia.

“Dari iuran yang terkumpul, hadir perlindungan kesehatan untuk jutaan peserta JKN. Dukungan dan kepatuhan seluruh pihak menjadi wujud nyata semangat gotong royong dalam Program JKN,” tambahnya.

Sementara itu, fungsi strategic purchasing memastikan agar pembayaran kepada fasilitas kesehatan dilakukan secara efisien dan berbasis mutu layanan. 

Dana yang terkumpul akan dikelola dengan tepat guna menjamin pelayanan kesehatan yang berkualitas dan komprehensif bagi seluruh peserta JKN.

Salah satu peserta JKN asal Desa Klecorejo, Kabupaten Madiun, Nurul, mengaku kini lebih memahami bahwa Program JKN bukan hanya sekadar soal kartu berobat, tetapi juga bentuk kerja sama besar dari banyak pihak di baliknya.

Ia menilai semangat gotong royong dalam program ini sangat nyata, terutama saat ia mendampingi orang tuanya menjalani pengobatan rutin.

“Setelah banyak mengetahui informasi tentang Program JKN, saya paham bahwa banyak pihak yang terlibat di dalamnya. Bahkan sampai saat ini, saat saya menemani orang tua cuci darah, saya tahu bahwa semua ini tidak terlepas dari peran banyak pihak. Karena itu saya semakin sadar pentingnya menjadi peserta JKN dan berkomitmen membayar iuran secara rutin setiap bulan,” tuturnya, Senin (6/10/2025) di rumahnya.

Nurul menambahkan bahwa Program JKN merupakan bentuk kerja gotong royong luar biasa. Tidak ada satu pihak pun yang bekerja sendiri, semua elemen saling terhubung dan mendukung untuk satu tujuan bersama guna memastikan seluruh penduduk Indonesia mendapatkan jaminan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara.