SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Karena geram anaknya kerap dianiaya, Oong (55) warga Jl. Menur gg 1 terpaksa membacok Indra Susanto (48) warga Jl. Tambak Dukuh no.62, RT 1 RW 1 kelurahan Tambak Dukuh, Kecamatan. Bubutan, Surabaya.
Aksi pembacokan yang dilakukan oleh Oong supir Lyn, terjadi pada Kamis (29/10) siang pukul 12.00 WIB, di depan Klinik Gotong Royong Jl. Manyar Kartika IV/4-6 Surabaya. Setelah aksi pembacokan yang terjadi. Dalam hanya jangka durasi 2 jam kemudian Oong berhasil ditangkap oleh anggota Polsek Sukolilo.
Baca Juga: Bayi Perempuan Dibuang Orang Tuanya di Panjang Jiwo Surabaya, Ada Surat Wasiat
Kapolsek Sukolilo Kompol Nurijanto didampingi Kanit reskrim AKP Akhyar bersama wartawan membenarkan kejadian terebut. "Setelah korban dipiting kemudian pisau yang dipinjam oleh pelaku ditusukan ke punggung korban sebanyak dua kali, pada saat itu korban lunglai terjatuh," ujar Nurijanto.
Oong menceritakan, dirinya tega membacok korban Indra Susanto dikarenakan geram atas tindakan yang dilakukan kepada anak semata wayangnya, Yesi Rineke Putri (20).
Yesi sehari-harinya adalah Sales Promosiont Girls (SPG) perusahaan rokok. Yesi bertemu dengan Susanto beberapa bulan yang lalu saat menawarkan rokok.
Baca Juga: Motor Warga Gubeng Kertajaya 4B Raib Digondol Maling Dini Hari saat Portal Kampung Ditutup
Indra Susanto sendiri berstatus menikah dengan pasangan Liana Ticualu (42). Saat itu Indra dan Yesi akhirnya menjalin hubungan serius. Meski dengan status WIL (wanita idaman lain), Yesi Rineke Putri tidak keberatan.
Seiring berjalannya waktu, Indra Susanto ternyata kerap melakukan tindakan kekerasan kepada Yesi. Tindakan tersebut disebabkan kecemburuan yang dialami Indra Susanto saat mendengar dan melihat pesan sms di handphone milik Yesi.
Tindakan yang dilakukan oleh Susanto ini kerap diceritakan kepada ibu kandungnya Yatik. Karena iba melihat putrinya dianiaya, maka Yatik berencana akan melaporkan ke kantor Polisi.
Baca Juga: Warga Kedung Cowek Bekuk Pelaku Curanmor
Namun niatan ibunya itu dilarang oleh Yesi, dengan alasan bila dilaporkan dan Susanto masuk penjara maka tidak ada yang memberi uang kepadanya.
"Dulu pernah akan saya laporkan ke Polisi tapi dilarang oleh anak saya, alasanya nanti tidak ada yang memberikan uang jajan," ujar Yatik saat diperiksa di Mapolsek Sukolilo. (yan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News