Alfan Alfian Koleksi Ribuan Buku sampai Pencuri Kecele, Kiai Asep Justru Tak Punya Buku

Alfan Alfian Koleksi Ribuan Buku sampai Pencuri Kecele, Kiai Asep Justru  Tak Punya Buku Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat makan malam bersama Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan (TP2GP) Prof Dr Usep Abdul Matin, Ph.D dan anggota TP2GP Dr. M. Alfan Alfian dan anggota TP2GP lainnya di kediamannya Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Sabtu (18/10/2025) malam. Foto: mma/bangsaonline

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Buku adalah jendela dunia. Bahkan buku identik kecerdasan dan kualitas pemikiran seseorang. Semakin banyak koleksi buku atau referensi, semakin tinggi ilmu dan kualitas pemikiran seseorang. Paling tidak, semakin luas wawasannya.

Tapi tak semua tokoh atau orang alim punya koleksi buku banyak. Salah satunya Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur.

“Saya justeru tak punya buku sama sekali,” tutur Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, sembari tertawa saat makan malam bersama Ketua Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pahlawan (TP2GP) Prof Dr Usep Abdul Matin, Ph.D dan anggota TP2GP Dr. M. Alfan Alfian serta Letkol (Veteran) Hascaryo, di kediamannya Jalan Siwalankerto Utara Surabaya, Sabtu (18/10/2025) malam.

“Karena saya selalu ada tamu. Setiap tamu datang baca buku saya lalu dibawa,” kata kiai miliarder tapi dermawan yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) itu.

Semua tokoh yang hadir langsung tertawa.

“Berarti ilmu Pak Yai fisshudur laa fissuthur (ada dalam hati, bukan di buku,” timpal M. Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE yang juga ikut makan malam.

Mohammad Ghofirin, Sekjen Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) menoleh ke Alfan Alfian yang dikenal punya koleksi ribuan buku. Ghofirin mengutip pernyataan Kiai Asep bahwa orang pintar dan orang kaya itu kadang bertolak belakang.

“Kata Abah Yai orang pintar biasanya tidak kaya. Orang yang kaya biasanya justru orang yang tak begitu pintar,” tutur Ghofirin.

Alfan Alfian langsung mengiyakan.

“Iya betul itu,” katanya sembari tersenyum seolah menunjuk dirinya sebagai contoh.

Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu mengaku punya koleksi ribuan buku.

“Saya tiap Minggu ke toko buku mengecek apakah ada buku baru. Jadi uang saya habis untuk beli buku,” tutur Alfan Alfian.

Tak aneh, jika rumah kediamannya penuh buku. Sampai isterinya mengeluh karena rumahnya hanya dipenuhi buku.

Nah, Alfan Alfian punya cerita menarik terkait ribuan buku yang dikoleksinya. Ia bercerita bahwa rumahnya pernah dibobol pencuri.

“Pencuri itu masuk dari atas, dari atap. Waktu itu rumah saya belum ditingkat,” tutur Alfan Alfian.

Namun, ujar Alfan Alfian, pencuri itu tak menemukan harta yang dia cari.

“Karena rumah saya isinya hanya buku. Ribuan buku,” katanya sembari tersenyum.

Menurut Alfan, pencuri itu sempat mengobok-ngobok beberapa tempat di rumahnya. Tapi tak menemukan barang berharga.

“Istri saya kan gak pakai perhiasan (emas). Jam tangan saja gak pakai,” tutur Alfan Alfian lagi sembari tersenyum.

Sebenarnya harga buku-buku milik Alfan cukup mahal. Tapi bagi pencuri buku-buku tak berarti karena tak bernilai ekonomi. Yang dicari pencuri adalah uang dan perhiasan atau barang-barang berharga lainnya.

Menurut Alfan, satu-satunya barang yang dibawa oleh pencuri adalah uang mainan atau uang-uangan dalam bentuk dolar. Tampaknya pencuri itu mengira itu uang beneran alias asli.

“Memang mirip uang dolar, tapi palsu,” kata Alfan Alfian sembari tertawa.

“Wah pencurinya pasti kapok (jera),” timpal Mas’ud Adnan yang disambut tawa.

Selain anggota TP2GP, Alfan Alfian adalah Ketua Program Studi Magister Ilmu Politik di Universitas Nasional (Unas). Salah satu mahasiswanya adalah Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang kini Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia. Karena itu Gus Ipul kaget ketika bertemu Alfan Alfian dalam acara TP2GP.

“Loh ada guru saya,” kata Gus Ipul ketika melihat Alfan Alfian. TP2GP memang berada di bawah Kementerian Sosial RI.