TUBAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tuban terus memperhatikan kesehatan untuk masyarakat Tuban. Berbagai program telah diluncurkan Dinkes Tuban untuk menjaga kesehatan masyarakat. Terbaru, Dinkes meluncurkan program “Desaku Peduli Kesehatan”.
Kegiatan ini muncul setelah Dinkes Tuban berkomitmen melakukan percepatan pencapaian Millenium Development Goal’s (MDGs) 2015. Dimulainya program ini ditandai dengan ditekennya perjanjian kerjasama antara Kepala Puskesmas sebagai pihak pertama dan Kepala Desa atau lurah sebagai pihak kedua.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern
Untuk memaksimalkan program tersebut, kedua belah pihak juga sudah berkomitmen mengoptimalkan sumber daya yang ada. Seperti, dukungan dari Tokoh Masyarakat (tomas), Tokoh Agama (toga), PKK, LMD dan Organisasi kemasyarakatan yang lain. Di mana nantinya mereka akan membantu permasalahan kesehatan cdi desa atau kelurahan yang sedikitnya ada 6 ruang lingkup.
Kepala Dinas Kesehatan Tuban, dr. Saiful Hadi mengatakan, 6 ruang lingkup tersebut meliputi, mencegah dan mengurangi terjadinya gizi buruk, mencegah kematian ibu, mencegah kematian bayi dan meningkatkan kualitas hidup usia lanjut dan mencegah penyakit-penyakit yang berpotensi wabah atau penyakit berat lainnya. Kemudian, dua lagi yakni melaksanakan Perilaku Hidup Bersih (PHBS) di tingkat perorangan, rumah tangga dan masyarakat atau lingkungan. Selanjutnya yang terakhir, yaitu pemberian pelayanan kesehatan dasar yang baik dan ramah.
“6 ruang lingkup itulah yang menjadi dasar dari program desaku peduli kesehatan,” ungkapnya.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Saiful menjelaskan bahwa program “Desaku Peduli Kesehatan” ini sebenarnya sudah diawali sejak tahun 2012. Pada saat itu terdapat banyak kasus kematian ibu. Dari sinilah kemudian Dinkes melakukan perjanjian kerjasama pada 10 desa. 10 desa terpilih itu kemudian mendapat program dari JHPEGO.
Tahun berikutnya, tepatnya pada 2013 muncul program Desa Pamsimas, hingga 2014 yang sudah melakukan komitmen bersama ada sekitar 146 desa atau sekitar 44,51 persen. Bahkan, pada 2014 dikuatkan dengan adanya Surat Keputusan Bupati Nomor 188.45/09/KPTS/414.012/2014 Tentang Gerakan Desaku Peduli Kesehatan 2014. Di mana di dalamnya telah dibentuk Kelompok Kerja (Pokja) Tingkat Kabupaten, Pokja Tingkat Kecamatan yang terdiri dari Camat, Kepala Puskesmas, Sekcam, Petugas Promosi Kesehatan Puskesmas, UPTD Disdikpora, KUA Kecamatan, TP-PKK Kecamatan, Organisasi Kemasyarakatan, Pengawas penyuluh KB, Tokoh Masyarakat, serta Tim Pokja Tingkat Desa yang terdiri dari kepala Desa, Bidan di Desa, Ketua TP PKK Desa, Organisasi kemasyarakatan di Desa, dan Pembantu Penyuluh KB Desa.
“Tahun 2015 dilakukan evaluasi di tiap Kecamatan yang dihadiri tim Pokja Kabupaten, Kecamatan dan Desa. Dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas program sejauh mana pencapaian indikator yang terkait dengan 6 ruang lingkup yang sudah ditandatangani kedua belah pihak, upaya yang dilakukan serta menggali permasalahan dan solusi yang bisa dikerjakan bersama oleh Tim Pokja Desa dan Tim Pokja Kecamatan,” beber alumni UNAIR Surabaya ini.
Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024
Saiful menjelaskan, dari Program Desaku Peduli Kesehatan ini, Dinkes juga melaunching Kotak Pedes (Kotak Peduli Desa Sehat). Melalui Kotak Pedes ini, lanjut Saiful, diharapkan masyarakat dapat menyisihkan uang sebagian kecil untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada balita yang berada di desa. Terutama, pada 1000 hari pertama kehidupan yang dimulai dari dalam kandungan sampai dengan berumur 24 bulan. Sehingga, apabila masa balita dilalui dengan aman, maka bayi tersebut akan aman pada tahapan selanjutnya.
Manfaat Kotak Pedes ini, beber Saiful, yakni untuk PMT balita di posyandu, pemulihan balita gizi buruk, sarana dan prasarana posyandu dan kegiatan UKBM, bantuan untuk rujukan balita dan ibu hamil beresiko tinggi, dan kegiatan pembinaan dan pengembangan posyandu.
“Inti dari Kotak Pedes ini adalah meningkatkan rasa empati pada masyarakat untuk peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Terutama, untuk kesehatan masyarakat di desanya,” kata Saiful.
Baca Juga: Awali Rangkaian HJT ke-731, Pjs. Bupati Tuban Ziarah ke Makam Ronggolawe hingga Sunan Bonang
Sementara untuk mengetahui fungsi kotak diberi warna yang sesuai dengan peruntukannya.
Kotak Warna Merah :
o Untuk membatu rujukan Balita Risti
Baca Juga: Peringati HJT ke-731, Diskopumdag Gelar Tuban Fair 2024 untuk Kembangkan Produk Unggulan Daerah
o Untuk membantu rujukan Bumil Risti
o Meberikan penghargaan pada balita yang sehat dan rutin ke posyandu (Lomba Balita Sehat)
o Untuk mendukung kegiatan khusus di Posyandu (Lomba Posyandu dan lain-lain)
Baca Juga: R-APBD 2025 Disepakati, Infrastruktur hingga Kesehatan Jadi Fokus Utama DPRD dan Pemkab Tuban
Kotak Warna Kuning :
o Untuk pembelian sarana penimbangan yang sudah tidak layak (Timbangan, sarung timbang atau tempat penimbangan)
o Pembelian APE atau Alat Peraga
Baca Juga: Pemkab Tuban Apresiasi Program CSR Inovatif Si Pandu dan Desi yang Diusung PLN Nusantara Power
o Untukpembeliansaranamebelair( meja, kursi, lemari )
o Pembelian sarana pendukung Posyandu yang lainya (Pencatatan dan pelaporan)
Kotak Warna Hijau :
Baca Juga: Bawaslu Tuban Hentikan Perkara Penyaluran BPNTD Bertuliskan "Mbangun Deso Noto Kuto"
o Untuk pembelian PMT penyuluhan
o Untuk membantu pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi Buruk
o Untuk Pemberian PMT pada acara Pesta Balita.
Terpisah, Camat Palang, Sugeng Winoto mengaku senang dengan program tersebut. Menurut Sugeng, dengan aadanya Desaku Peduli kesehatan kesehatan masyarakat akan lebih terpelihara. Terutama, pada ibu dan balita yang berada di Kecamatan Palang. "Semoga dengan program ini kesehatan di Tuban tetap terjaga terutama pada ibu dan balita," cetusnya. (adv/suwandi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News