Ilustrasi. Foto: ist
BANGSAONLINE.com - Topan Kalmaegi melanda wilayah tengah Vietnam pada Kamis (6/11/2025) malam, menyebabkan kerusakan besar dan korban jiwa.
Badai tropis ini membawa angin kencang hingga 150 km per jam, dan hujan deras yang memicu banjir serta tanah longsor di sejumlah provinsi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah media lokal dan internasional, terdapat 142 orang yang dilaporkan tewas akibat dampak langsung badai, sementara ratusan rumah rusak, serta ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat perlindungan darurat.
Provinsi seperti Quang Ngai, Binh Dinh, dan Gia Lai menjadi wilayah terdampak paling parah. Pemerintah Vietnam telah mengerahkan tim penyelamat dan militer untuk membantu evakuasi serta distribusi bantuan logistik.
Jalur transportasi utama sempat lumpuh akibat pohon tumbang dan genangan air, sementara pasokan listrik di beberapa daerah terputus.
Topan Kalmaegi sebelumnya juga menerjang Filipina dan menewaskan lebih dari 180 orang, menjadikannya salah satu badai paling mematikan di Asia Tenggara tahun ini.
Setelah melintasi Vietnam, badai bergerak ke arah barat menuju Kamboja dan Laos dengan intensitas yang mulai melemah.
Badan Meteorologi Vietnam mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan tanah longsor, terutama di daerah dataran rendah dan perbukitan.
Warga juga diminta untuk mengikuti arahan evakuasi dan tidak kembali ke rumah sebelum dinyatakan aman. Pemerintah Vietnam berkomitmen memperkuat sistem peringatan dini dan infrastruktur tanggap darurat untuk meminimalkan dampak di masa mendatang. (rom)







