PC Muslimat NU Tuban saat memberikan materi kepada pengurus PAC tingkat kecamatan.
TUBAN, BANGSAONLINE.com - PC Muslimat NU Tuban terus memperkuat kader agar mampu menjalankan kemandirian organisasi. Kali ini, sebanyak 60 kader dari 20 anak cabang di Bumi Wali mengikuti pelatihan yang digelar di Kantor PC Muslimat NU Tuban, Minggu (23/11/2025).
Ketua PC Muslimat NU Tuban, Siti Syarofah, menyebut para kader diberikan materi tentang manajemen kepemimpinan, administrasi, dan keuangan.
“Secara terperinci kegiatan ini diikuti 60 peserta dari 20 pengurus anak cabang se-Kabupaten Tuban. Mereka mendapatkan berbagai materi terkait tata kelola organisasi, strategi kepemimpinan modern, hingga penguatan administrasi dan sistem keuangan yang transparan dan akuntabel,” paparnya.
Ia menegaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD/PRT) Muslimat NU hasil kongres 2024. Targetnya, seluruh pengurus dapat menjalankan roda organisasi secara profesional dan responsif, terutama dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pelayanan dan pemberdayaan masyarakat.
“Peningkatan kompetensi kader merupakan kebutuhan mendesak agar organisasi tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang dalam dinamika sosial yang semakin cepat,” ujarnya.
Melalui pelatihan ini, Muslimat NU menekankan pentingnya sinergi dan komitmen bersama menjaga marwah organisasi sebagai pelayan umat.
Program penguatan kapasitas ini diharapkan melahirkan kader perempuan berdaya saing tinggi, memiliki kemampuan manajerial, serta mampu mengelola kegiatan organisasi secara efektif di era digital.
“Kegiatan ini sekaligus menjadi langkah konkret Muslimat NU Tuban dalam menjaga keberlanjutan organisasi dan meningkatkan kontribusi bagi masyarakat,” kata Siti.
Ia turut memaparkan 8 program unggulan Muslimat NU Tuban sesuai amanat kongres. Di bidang pendidikan, Muslimat NU mengelola 347 lembaga PG, TK, dan RA untuk meningkatkan mutu pendidikan dini berbasis nilai keislaman dan kebangsaan.
Pada bidang sosial, telah dibentuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang menaungi 23 anak, mulai dari yatim hingga korban KDRT. Di bidang ekonomi, Muslimat NU mengembangkan koperasi, produksi sabun cuci piring, serta usaha pengelolaan garam dapur.
Sementara di bidang tenaga kerja, unit usaha konveksi memberdayakan perempuan dengan pekerjaan menjahit seragam dan kebutuhan sandang.
“Di ranah dakwah, berbagai kegiatan keagamaan diperluas untuk memperkuat pemahaman keislaman masyarakat. Sedangkan pada bidang hukum dan HAM, Muslimat NU Tuban telah menghadirkan 34 paralegal yang siap memberikan pendampingan hukum bagi masyarakat,” ucap Siti.
Adapun di bidang kesehatan, ia menyatakan bahwa pembangunan klinik tengah dilakukan sebagai upaya meningkatkan layanan berbasis komunitas.
“Kegiatan ini semua sebagai upaya dalam kemandirian organisasi Muslimat NU di Kabupaten Tuban,” pungkasnya. (wan/mar)













