"Jatim memang provinsi salah satu penghasil utama komoditi pertanian, perkebunan, peternakan dan bahkan Jatim salah satu provinsi terbesar industri pengolahan," ungkapnya.
Ke depan kerjasama tidak hanya memenuhi kebutuhan pokok masyarakat maupun komoditas IKM/UMKM, melainkan kerjasama di bidang pariwisata akan dikerjasamakan.
"Atas nama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau berterima kasih atas misi dagang yang diselenggarakan. Kerjasama yang diperbaharui setelah tiga tahun menambah nilai demand dan supply dari masing-masing provinsi," tandasnya.
Salah satu penjual room seafood asal Kabupaten Sidoarjo, Reksa (30) mengucapkan terima kasih diundang misi dagang. Pada kegiatan tersebut, Ia optimis mencukupi kebutuhan ikan di Jatim dan Indonesia yang sangat tingginya permintaannya.
"Kami menargetkan transaksi ikan yang dibawa ke misi dagang di Kepulauan Riau senilai Rp 20-25 miliar," ungkapnya.
Tidak sekadar bertemu pembeli dari dalam negeri, Reksa mengatakan atase perdagangan Kuala Lumpur, Malaysia tertarik dan memiliki prospek dengan meminta komoditi ikan dori dan tuna steak.
"Mereka ingin segera dikirim Desember 2025. Karna masih uji coba, kami kirim dengan kuantiti 1 kontainer berisi dua produk tersebut," ungkapnya. (dev/van)





