Pemilik sekaligus pengajar komunitas pelatihan usaha di Kota Madiun, Lia Betaria.
MADIUN, BANGSAONLINE.com - Komunitas pelatihan usaha di bawah naungan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Madiun terus berkembang menjadi ruang belajar produktif, sekaligus wadah penguatan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan kesehatan melalui program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional.
Tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan, komunitas tersebut juga mendorong anggotanya menerapkan pola hidup sehat dan menjaga keaktifan kepesertaan JKN.
Pemilik sekaligus pengajar komunitas, Lia Betaria, menuturkan suasana belajar selalu hidup dan penuh semangat. Menurut dia, program pelatihan tidak hanya membekali peserta dengan kemampuan teknis, tetapi juga membangun kebiasaan positif yang mendukung kesehatan dan produktivitas.
“Di komunitas ini, belajar keterampilan berjalan bersama dengan menjaga kesehatan. Setiap pertemuan kami selalu penuh semangat untuk terus berkembang dan produktif, salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat,” ujarnya di lokasi pelatihan, Kamis (11/12/2025).
Ia menambahkan, kekuatan komunitas terletak pada rasa kebersamaan antar anggota. Para peserta saling mendorong untuk tetap aktif, percaya diri, serta berani melangkah dalam membangun usaha.
Sebagai peserta JKN, ia dan anggota lainnya merasa lebih tenang dan fokus karena memiliki perlindungan kesehatan yang menjamin kebutuhan layanan.
“Rasa kebersamaan membuat pelatihan terasa hidup. Kami merasa lebih percaya diri dan tenang karena dalam hal kesehatan sudah terlindungi oleh Program JKN. Dengan perlindungan ini, kami bisa lebih fokus belajar tanpa khawatir ketika sakit. Dengan JKN, setiap langkah menjadi lebih tenang, sehingga kami tetap aktif dan tetap terlindungi,” paparnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari, mengapresiasi semangat komunitas dalam membangun lingkungan belajar sehat, produktif, dan inklusif. Ia menilai komunitas seperti ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesadaran masyarakat menjaga keaktifan kepesertaan JKN.
“Kami sangat mengapresiasi komunitas yang tidak hanya fokus pada peningkatan keterampilan, tetapi juga mendorong anggotanya memastikan status kepesertaan JKN selalu aktif. Dengan dukungan tersebut, kami percaya manfaat program JKN akan semakin dirasakan masyarakat. Semakin banyak yang sadar pentingnya menjadi peserta aktif, semakin kuat pula gotong royong dalam sistem jaminan kesehatan di Indonesia,” ucapnya.
Ia berharap semakin banyak komunitas menjadi agen edukasi dalam menyebarkan pemahaman mengenai pentingnya jaminan kesehatan.
Menurut dia, kolaborasi antara BPJS Kesehatan dan berbagai komunitas menjadi kunci memastikan masyarakat terlindungi, aktif, dan tetap produktif tanpa rasa khawatir terhadap kebutuhan layanan kesehatan. (red)





