Pada sektor lalu lintas, pengendalian arus di titik-titik rawan kepadatan menjadi fokus utama. Rekayasa lalu lintas, pembatasan operasional angkutan barang, serta pemanfaatan teknologi pemantauan arus kendaraan diharapkan diterapkan secara konsisten.
Pengamanan juga difokuskan pada kelancaran transportasi umum dan kawasan wisata. Pengelolaan arus penumpang, ketersediaan lahan parkir, pengaturan jalur kendaraan, serta penataan pedagang menjadi bagian penting dalam menjaga keselamatan dan kenyamanan masyarakat.
Dari sisi keamanan dan ketertiban masyarakat, pengamanan tempat ibadah menjadi prioritas utama. Sterilisasi lokasi ibadah dilakukan dengan melibatkan unsur lintas agama sebagai bentuk toleransi, disertai langkah deteksi dini dan pencegahan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.
Selain itu, Bupati Subandi menekankan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana alam. Tim tanggap darurat dan perlengkapan SAR diminta bersiaga, khususnya di wilayah rawan banjir dan longsor. Pemantauan ketersediaan bahan pangan dan BBM juga menjadi bagian dari pengamanan Nataru.
Bupati Subandi menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel gabungan yang terlibat dalam pengamanan.
Ia mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga soliditas dan sinergitas dalam menjalankan tugas pengamanan Nataru.
“Keberhasilan pelayanan Nataru merupakan tanggung jawab kita bersama. Untuk itu, terus tingkatkan soliditas dan sinergitas dalam pelaksanaan tugas,” tegasnya.
Melalui Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Semeru 2025 ini, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Polresta Sidoarjo, Kodim 0816 Sidoarjo, serta seluruh pemangku kepentingan menegaskan komitmen memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam merayakan Natal 2025 dan menyambut Tahun Baru 2026. (cat/van)





