BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro pagi ini (11/7) melakukan pemindahan kayu jati tua sepanjang 17 meter dari Tempat Penampungan Kayu (TPK) Sukorejo ke Alun-alun Bojonegoro. Kayu itu akan digunakan sebagai monumen.
"Namanya monumen Gotong Royong," ujar Kepala Dinas Kebersihan Bojonegoro, Nurul Azizah.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Kayu yang ditemukan sekitar tujuh belas tahun lalu itu awalnya ditemukan dari dasar Sungai Bengawan Solo, tepatnya di tambangan Ledok kulo dengan Trucuk, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro. "Dulu pengangkatannya melalui proses yang lama, karena saat ditemukan masih di terpendam lumpur bengawan," katanya.
Tak pelak, masyarakat yang mendengar info pemindahan kayu tua itu langsung memadati ruas jalan dari TPK Sukorejo hingga Alun-alun Bojonegoro. Pemindahan dengan cara dipikul oleh puluhan warga yang sudah ditugaskan Pemkab Bojonegoro.
(Baca juga: Ribuan Masyarakat Saksikan Peletakan Kayu Tua di Alun-alun Bojonegoro)
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
"Panjang kayunya tujuh belas meter dan diameternya 45-50 centi meter. Intinya pemindahan kayu tua ini untuk mengembalikan kejayaan Bojonegoro sebagai pengahsil kayu jati terbesar di Jawa Timur," kata Kasi Pelestarian Budaya Disbudpar setempat, Supriyadi. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News