BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sejak sepekan terakhir ini, hujan lebat disertai angin kencang terus melanda wilayah barat Bojonegoro. Angin puting beliung yang terjadi menyebabkan puluhan rumah warga roboh.
Selasa (17/11) kemarin, puting beliung menerjang Kecamatan Sekar, Bojonegoro. Angin merusak rumah Dirin (49) warga Desa/Kecamatan Sekar. Di desa Miyono rumah milik Tro Ripan (54) dan Sutrisno (50). Sementara di Desa Krajan, Kecamatan Sekar milik Jiono (60), Dimin (55) dan Ramono (78) juga luluh lantak diterjang angin.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Rumah rusak berat dan ringan juga terjadi di beberapa desa di kecamatan Sekar. Beruntung tidak ada korban jiwa," ujar Kepala BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo ketika dikonfirmasi, Minggu (22/11).
Sedangkan Rabu (18/11), hujan deras disertai angin kencang juga terjadi di Desa Bobol, Kecamatan Sekar, Bojonegoro. Angin mengakibatkan satu rumah roboh milik Rasiman (60) warga Dusun Dawe, Desa Bobol, Kecamatan Sekar rata dengan tanah. Korban mengalami kerugian material sekitar Rp 35 juta.
Sementara pada hari Jum'at (20/11), juga terjadi hujan deras disertai angin kencang di Desa Bareng Kecamatan Sekar, Bojonegoro yang mengakibatlan satu rumah milik Hasan (35) roboh. Kerugian yang dialami Hasan itu sekitar Rp 30 juta.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Kemudian Sabtu (21/11) kemarin, hujan deras disertai angin puting beliung juga menerjang Desa Sukorejo, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro. Puting beliung merusak puluhan rumah warga. Selain rusak salah satu rumah warga bernama Sriarum (50) juga roboh.
"Di Tambakrejo rumah yang rusak berat diterjang puting beliung ada 6, rusak sedang 16, rusak ringan 13 rumah dan 1 rumah roboh," papar Andik.
Bersamaan itu, (Sabtu sore) hujan deras disertai angin kencang juga melanda Kecamatan Padangan, Bojonegoro. Di desa Tebon misalnya, satu rumah milik Sumari (64) rata dengan tanah setelah diamuk puting beliung. Korban mengalami kerugian senilai R 27.500.000,-.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
"Selain rumah, sebuah lokasi pasar malam di Padangan juga rusak diterjang angin. Akhirnya saat ini dihentikan sementara pasar malamnya," ungkapnya.
Menurut Andik, seringnya terjadi puting beliung di wilayah barat dan selatan Bojonegoro itu karena dataran di wilayah itu tinggi. Selain itu juga masih banyak pepohonan yang memantulkan angin. "Di daerah sana itu pegunungan, tiap tahun saat pergantian musim sering terjadi angin puting beliung. Saya harap masyarakat sekitar selalu waspada," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News