BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kasus penderita HIV/Aids di Kabupaten Bojonegoro terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 lalu, jumlah penderita penyakit berbahaya itu sebanyak 132 kasus, sementara penderita yang meninggal dunia sebanyak 37 orang.
"Sesuai data, pada tahun 2015 ini jumlah penderita HIV/Aids di Bojonegoro meningkat," ungkap kepala sekretariat Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Bojonegoro, Jhonny Nur Harianto, Senin siang (30/11).
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Dia menyebutkan, hingga akhir November 2015 ini penderita HIV/Aids di Kota Ledre sebanyak 145 orang dan 18 korban meninggal dunia. Meningkatnya penderita penyakit itu, kata dia, karena kurang sehatnya masyarakat dalam "hidup" sehari-sehari.
"Hidup yang dimaksud yaitu masyarakat sering gonta-ganti pasangan atau jajan sembarangan (berhubungan badan dengan wanita lain,red)," paparnya.
Melihat tingginya angka penderita HIV/Aids di Bojonegoro itu, pihaknya tak henti-hentinya melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat. "Kepada seluruh masyarakat agar tidak berperilaku buruk, jangan gonta-ganti pasangan, jangan jajan (berhubungan dengan wanita/laki-laki lain,red) dan jangan mengkonsumsi narkoba. Karena selain merusak kesehatan, perbuatan itu juga merupakan larangan agama," tandasnya.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Menurut Jhonny, data-data jumlah penderita HIV/Aids itu diketahui dari puskesmas dan RSUD di Bojonegoro. Dia memprediksi jika penderita HIV/Aids masih banyak lagi yang belum terdeteksi, misalnya masyarakat yang belum melakukan tes HIV di puskesmas maupun rumah sakit.
"Penderita HIV/Aids di Bojonegoro itu seperti gumpalan salju, yang terlihat hanya sedikit (hanya data dari RSUD,red). Yang belum melakukan tes pasti lebih banyak lagi," ungkapnya.
Seluruh wilayah Jawa Timur, kata dia, Kabupaten Bojonegoro menempati urutan kedelapan. Sementara Kota Surabaya sejak beberapa tahun terakhir peringkat pertama dengan jumlah penderita HIV/Aids di wilayah Jawa Timur. "Tertinggi Surabaya, kemudian Malang dan kota-kota besar lainnya," katanya.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Jhonny menambahkan, di tahun 2015 ini sebanyak 18 orang penderita HIV/Aids di Bojonegoro yang meninggal dunia didominasi oleh laki-laki. Selain itu, ratusan penderita itu juga menyebar di seluruh kecamatan di Bojonegoro. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News