GRESIK, BANGSAONLINE.com - Siswa SLTA (Sekolah Lanjutan Tingkat Atas) di Kabupaten Gresik, patut gembira. Pasalnya, Bosda (Bantuan Operasional Sekolah Daerah) untuk siswa semua tingkatan di Gresik, tahun 2016 naik drastis.
Kenaikan terbesar ada pada Bosda siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) sederajat, yaitu dua kali lipat lebih.
Baca Juga: Pastikan Awal MPLS Lancar, Wakil Bupati Gresik Sidak ke Sejumlah Sekolah
"Memang, semua Bosda tahun depan alokasinya dinaikkan. Tapi kenaikan terbesar ada pada Bosda SMA," kata Mahin, Kepala Dispendik (Dinas Pendidikan) Pemerintah Kabupaten Gresik, Rabu (23/12).
Mahin menjelaskan, Bosda SMA naik menjadi Rp 50 ribu per siswa dalam sebulan. Padahal tahun 2015 ini hanya Rp 20 ribu. "Jadi, siswa SMA di Gresik dalam se tahun menerima Bosda sebesar Rp 600 ribu," jelasnya.
Kenaikan serupa juga untuk Bosda siswa SMP (Sekolah Menengah Pertama) sederajat. Tahun ini, siswa SMP di Gresik menerima Bosda Rp 28.250 per siswa dalam sebulan, sedangkan tahun 2016 mendatang sebesar Rp 32 ribu. Total Bosda yang diterima siswa SMP naik menjadi Rp 384 ribu.
Baca Juga: Syahrul Terkesan dengan Sistem Pembelajaran di SMP Milik Ainun Najib
Sedangkan, kenaikan Bosda untuk siswa SD (Sekolah Dasar) sederajat naik dari Rp 10 ribu per siswa dalam sebulan menjadi Rp 15 ribu, atau Rp 180 ribu dalam setahun.
Jika ingin mengetahui besaran total Bosda yang dialokasikan di APBD Gresik 2016, lanjut Mahin, tinggal mengalikan dengan jumlah siswa.
Untuk Bosda SMA sepanjang tahun 2016 totalnya Rp 27,3 miliar. Rinciannya Rp 19,8 miliar untuk 33.022 siswa dari SMA, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). Dan Rp 7,5 miliar untuk 12.468 siswa dari Madrasah Aliyah (MA).
Baca Juga: Sertifikat Ditolak, Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik Dampingi Orang Tua Atlet Daftar PPDB Jalur Prestasi
Sedangkan untuk Bosda jenjang SMP totalnya Rp 21,8 miliar. Rinciannya Rp 12,3 miliar untuk 31.919 siswa SMP, SMP Luar Biasa, dan SMP Terbuka. Dan Rp 9,5 miliar untuk 24.860 siswa dari Madrasah Tsanawiyah (MTs).
Selajutnya untuk Bosda 2016 SD totalnya Rp 21,9 miliar. Rinciannya Rp 14 miliar untuk 77.805 siswa SD dan SD Luar Biasa. Serta Rp 8,9 miliar untuk 48.683 siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI). "Jadi total Bosda 2016 sekitar Rp 71 miliar," terangnya kepada bangsaonline.
Tahun 2017, kata Mahin, Dispendik juga sudah menyiapkan proyeksi besaran Bosda. "Rp 27 ribu per siswa sebulan untuk jenjang SD sederajat, Rp 35.400 untuk siswa SMP sederajat. Dan Rp 137.500 untuk jenjang SMA kecuali SMK. Untuk SMK nilai yang kuta usulkan di 2017 sebesar Rp 243.750 per siswa sebulan," ungkapnya.
Baca Juga: PPDB Gresik 2024, Direktur YLBH FT Ingatkan Orang Tua Jangan Sampai Melanggar Hukum
Pada APBD tahun 2016, 29 persen dananya dialokasikan untuk pendidikan. Jika dirupiahkan besarannya sekitar Rp 750 miliar. "Sebenarnya ada banyak perubahan, mulai pengadaan komputer untuk Ujian Akhir Nasional online sekarang masuk ke anggaran Dispendik. Sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk jenjang pendidikan menengah sudah tidak ada lagi dari APBN," jelasnya.
"Dan dari Rp 750 miliar itu, sebesar Rp 124 miliar di antaranya untuk belanja langsung," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News