BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bojonegoro akan memperbaiki saluran pelimpah air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang yang rusak pada awal 2016 ini.
Waduk Pacal yang berada di tengah hutan jati dan dikelilingi perbukitan ini dibangun pada masa Belanda yakni tahun 1933. Waduk ini berfungsi menampung air pada musim hujan dan menyimpan cadangan air pada musim kemarau.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Kepala BLH Kabupaten Bojonegoro Elsadeba Agustina, mengatakan jika kondisi bangunan waduk bikinan Belanda itu mengalami kerusakan di beberapa titik. Di antaranya bangunan pelimpah air dan tembok penahan waduk. Bangunan pelimpah air atau disebut spill way sempat ambrol pada musim hujan tahun lalu namun sudah diperbaiki.
"Kami akan mengecek lagi kondisi bangunan pelimpah air dan tembok penahan waduk itu. Sebab, jika air di waduk bertambah dan tembok penahan tidak kuat akan mudah ambrol,” ujarnya Minggu (3/1/2015).
Ambrolnya bangunan pelimpah air ini akibat longsornya tanah di sepanjang bangunan induk waduk. Karena kondisi tanah yang labil terlebih saat musim hujan membuat bangunan pelimpah air retak dan akhirnya ambrol.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Sementara itu menurut Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis Balai Bengawan Solo, Dinas Pekerjaan Umum Pemprov Jatim, Mucharom, kondisi Waduk Pacal kini mengalami pendangkalan parah. Sebelumnya, waduk buatan Belanda seluas 520 hektare mampu menampung cadangan air sebanyak 45 juta meter kubik. Namun kini Waduk Pacal hanya mampu menampung air sebanyak 23 juta meter kubik saja.
Menurutnya, saat ini areal pertanian yang bergantung suplai air dari Waduk Pacal mencapai 16.688 hektare tersebar di sejumlah kecamatan di antaranya Temayang, Kepohbaru, Sumberejo, Dander, Sugihwaras, Kanor, Kapas, dan Balen.
“Kondisi pendangkalan Waduk Pacal itu cukup parah. Memang, beberapa kali sudah dilakukan pengedukan dasar waduk akan tetapi upaya itu belum maksimal untuk bisa mengembalikan fungsi waduk seperti sedia kala,” ujarnya.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News