LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Target swasembada pangan benar-benar dijalani dengan serius oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Pertanian dan Kehutanan. Segala upaya ditempuh agar pendapatan petani bisa meningkat dan sejahtera, salah satunya dengan mempermudah akses petani untuk membawa hasil produksi dari sawah melalui rehabilitasi Jalan Usaha Tani (JUT).
Tahun 2015, Pemkab Lamongan sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 10 miliar untuk membangun Jalan Usaha Tani (JUT). Dana tersebut disalurkan kepada 95 kelompok tani di beberapa kecamatan di Lamongan.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
"Sebelumnya, sudah ada 18 ribu meter jaringan tingkat usaha tani dan jaringan irigasi desa yang sudah dibenahi. Kemudian tahun 2015 dilakukan pembangunan dan perbaikan 57 ribu meter jalan usaha tani, “ ujar Ernawan, Kepala Bidang Holtikultura dan Pertanian Dinas Pertanian dan kehutanan Kabupaten Lamongan, Jumat (8/1).
“Harapan kita,dengan jalan usaha tani yang mulus, ongkos angkut produksi pertanian akan rendah sehingga kesejahteraan petani juga akan meningkat,“ katanya.
Selain itu, lanjut dia, dengan akses jalan yang mulus hingga ke areal persawahan, petani tidak akan kesulitan memasarkan hasil panen.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan juga melakukan upaya modernisasi pertanian di Lamongan dengan memberikan bantuan berupa alat pertanian. Sampai saat ini, sudah disalurkan bantuan hand traktor sebanyak 1.394 unit, pompa air sebanyak 281 unit dan alat panen multiguna sebanyak 64 unit.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Lamongan, Ir. Aris Setiadi, MM mengatakan, untuk seluruh wilayah Lamongan, target pada musim tanam kali ini adalah seluas 145.000 hektare. Dia berharap target tersebut dapat tercapai, bahkan terlampaui.
Pasalnya, Kabupaten Lamongan merupakan daerah yang menjadi lumbung pangan di tingkat regional maupun untuk skala nasional. “Mudah-mudahan ini bisa tercapai dengan kondisi iklim dan cuaca yang baik sehingga bisa mendukung pencapaian swasembada pangan, karena Lamongan merupakan salah satu lumbung pangan untuk regional maupun nasional,” harapnya.
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
Untuk jenis padi, para petani di Lamongan mayoritas menggunakan bibit padi jenis Ciherang, IR36 dan Hibrida. Untuk mencapai Swasembada pangan nasional, pada musim tanam kali ini Dinas Pertanian Kabupaten Lamongan menargetkan produksi gabah dari para petani mencapai 945.000 ton.
Untuk meraih hasil maksimal dan dapat bersaing pada pasar bebas Asean nanti, Aris Setiadi meminta agar para petani dapat menggunakan pupuk secara berimbang dan mengurangi penggunaan pestisida kimia dengan beralih ke pestisida hayati agar kualitas gabah yang dihasilkan dapat lebih baik.(lmg1/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News