LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Program bedah rumah yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan Kementerian Negara Perumahan Rakyat (Kemenpera) 2015 yang berlokasi di wilayah Kecamatan Sugio berjalan dengan baik alias sudah tepat sasaran.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lamongan, Drs Aris Wibawa MM Kamis (14/1/2016).
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Pemkab Lamongan Klaim Program Kesehatan Laserku Jangkau 4.187 KK
Dikatakannya, program ini diharapkan warga yang kondisi rumahnya memang tidak layak huni dapat menikmati hunian yang layak dan bisa hidup wajar. "Kita berharap seleksi atau pemilihan warga atau Kepala Keluarga (KK) yang akan mendapatkan program tersebut benar-benar memang masyarakat yang memang layak menerima," ujarnya.
Terkait bantuan bedah rumah ini kata Aris, pihak BAPPEDA Lamongan sudah melakukan musyawarah terlebih dahulu kepada calon penerima termasuk menentukan nilai bantuan yang akan diterimanya.
"Kita sudah rapatkan langsung dengan penerima, Kepala Desa dan juga fasilitator dan tidak ada masalah di wilayah Kecamatan Sugio," ujarnya seraya menjelaskan pihaknya membangun dengan memaksimalkan kualitas tentunya bahan yang digunakan harus mengacu pada panduan yang sudah ditentukan tim teknis dan fasilitator,.
Baca Juga: Kepala DPMD Lamongan Sebut Keberadaan BUMDes Harus Libatkan Tokoh dan Masyarakat
Menurut keterangan yang diterima wartawan, setidaknya ada 7 Desa di Wilayah Sugio yang mendapat alokasi bantuan bedah rumah dari Kementerian perumahan rakyat ini, dengan nilai sekitar Rp 9,1 Miliar untuk 732 Kepala Keluarga (KK). "Kita mengajukan sebanyak 750 Rumah yang di bedah, tetapi yang direalisasi sebanyak 732, alhamdulillah mudah-mudahan tahun ini Lamongan diperhatikan lagi," ujarnya.
Dikatakan Aris, Karena dinilai sukses melaksanakan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) pada tahun yang sama, Lamongan diberi tambahan sebanyak 85 rumah yang ditempatkan di wilayah Solokuro yang nilainya sebesar Rp 900 Juta. "Alhamdulillah program bedah rumah bisa berjalan dengan baik dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Lamongan," ujarnya. Ia berharap tahun ini Lamongan mendapatkan program serupa lagi.
Selain itu, untuk program selanjutnya Aris juga minta masyarakat bisa mengawasi siapa yang nanti berhak menerima atau tidak. "Jika menurut mereka tidak layak menerima program. Karena menurutnya yang lebih mengetahui kondisi masyarakat yang sebenarnya adalah masyarakat di lingkungan itu sendiri," ujarnya.
Baca Juga: Pimpin Apel Peringatan HSN 2024, Plh Bupati Lamongan Ajak Santri Warisi Nilai-Nilai Luhur
Sementara,Suhadi, salah satu warga di Desa Karang Sambigalih Kecamatan Sugio Lamongan kepada wartawan mengaku melalui Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini sangat membantu dan menyejahterakan masyarakat.
"Sebagai warga kami tak lupa mengucapkan rasa terima kasih sebanyak-banyaknya pada Pemerintah,yang telah membantu mengatasi kesulitan masyarakat selama ini, sehingga warga yang dulu tidurnya kedinginan kini lebih terasa hangat, sebab rumahnya telah dibedah dan menjadi rumah berdinding tembok," ujarnya.
Data sebagian yang diperoleh wartawan, Desa Karang Sambigalih, Kecamatan Sugio,Lamongan jumlah penerima program bedah rumah sebanyak 108 warga yang tersebar di 4 dusun yakni dusun Sambiroto 33 rumah, 5 orang penerima dengan dana @10 juta, 28 rumah @15 Juta. Sedangkan di dusun Karangasem ada 30 rumah dengan rincian 8 rumah senilai @10 Juta, 22 Rumah @15 Juta. Untuk dusun Bandung ada 15 rumah warga yang mendapatkan bantuan bedah rumah yang rinciannya 9 rumah @10 juta dan 6 rumah masing-masing @15 juta, dan satu lagi yakni dusun Nggalehrejo yang warganya menerima bantuan sebanyak 29 rumah, dengan rincian 2 rumah @10 juta, 26 Rumah @15 Juta.
Baca Juga: 80 KK di Lamongan Terima Bantuan Program RTLH
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News