Anggota Gafatar Nganjuk Dipulangkan, Satu Hilang

Anggota Gafatar Nganjuk Dipulangkan, Satu Hilang Mantan anggota Gafatar yang diturunkan dari mobil penjemputan dan ditampung di BLK Nganjuk, Minggu (24/1) malam. foto: soewandito/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 12 anggota Gafatar dari , Minggu (24/1) malam tiba di penampungan sementara di Balai Latihan kerja (BLK) jalan Kapten Kasihin Kelurahan Cangkringan Kecamatan Kota . Dari 12 mantan anggota Gafatar itu, ada satu yang belum pulang, atas nama Sukardi suami dari Sutini. Dia hilang saat terjadi kerusuhan di Kalimantan.

Kedatangan mantan anggota Gafatar ini disambut langsung ketua DPRD Drs Puji Santoso, pejabat Dinsosnakertrans, Taruna Siaga Bencana (Tagana), perwakilan Polres dan Kodim 0810 .

Dengan menggunakan 3 unit mobil, berangkat dari pukul 16.00 WIB, rombongan langsung menuju asrama Transito. Sekira pukul 21.35 WIB 12 anggota eks Gafatar asal diserahterimakan dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur kepada Abdul Wakid Kepala Kesbangpolinmas . Sebanyak 12 orang eks-Gafatar asal itu terdiri dari 3 kepala keluarga (KK) yang berasal dari Desa Kedungmlaten, Kecamatan Lengkong, Desa Sugihwaras, Kecamatan Prambon, serta Desa Pulewetan, Kecamatan Jatikalen.

Dikonfirmasi sejumlah wartawan Darmantono, Kasie Balinsos Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) mengatakan, berdasarkan data sementara mantan anggota Gafatar dari yang sebelumnya diungsikan dari wilayah Mempawah, Kalimantan Barat berjumlah 12 orang.

”Kami bersama instansi terkait telah membahas langkah awal untuk memfasilitasi kepulangan mereka ke kampung halaman, tetapi untuk saat ini masih ditampung di BLK ,” ungkap dia.

Selama di penampungan sementara, lanjut Darmanto, mereka akan menjalani pembinaan agar tetap merasa aman dan tidak terintimidasi ketika nantinya dipertemukan kembali dengan keluarga. Untuk sementara, malam ini keduabelas orang pengungsi masih akan menginap di BLK, tepatnya di ruang workshop ketrampilan salon kecantikan sampai beberapa hari ke depan.

Ketua DPRD Puji Santoso yang sempat berbincang dengan para anggota eks-Gafatar ini menambahkan, pihaknya mengimbau masyarakat khususnya di sekitar tempat asal mereka tinggal dahulu, untuk bisa menerima kembali kedatangan mereka dengan tangan terbuka.

“Jangan sampai dibenci, karena bagaimanapun juga mereka tetap saudara kita sesama warga ,” ujar Puji. Ditambahkan oleh Puji, dirinya berharap pemerintah daerah dapat memfasilitasi mereka untuk dapat kembali hidup ditengah masyarakat.

Samsudin (47), salah satu anggota eks-Gafatar asal Desa Kedungmlaten, Kecamatan Lengkong, mengaku sebenarnya ada rasa kecewa karena diusir dari tempatnya menggarap ladang dan mencari nafkah di Kalimantan Barat. Namun demikian, dia beserta istri dan tiga anaknya kini tetap mengikuti saja kebijakan pemerintah untuk memulangkan kembali mereka ke kampung halaman.

“Seluruh harta benda saya sudah habis saya jual untuk bekal hidup di Kalimantan, saat ini saya hanya bisa pasrah kepada pemerintah,“ujar dia. 

(Salah satu keluarga eks saat tiba di penampungan)

Lihat juga video 'Polres Nganjuk Musnahkan BB Narkoba, Miras, dan Knalpot Brong, Hasil Ops Pekat Semeru 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO