GRESIK, BANGSAONLINE.com - BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Gresik menggelar latihan gabungan untuk mengantisipasi banjir, baik banjir akibat luapan Bengawan Solo maupun Kali Lamong, Jumat (29/1).
Kepala pelaksana BPBD Kabupaten Gresik, Abu Hasan mengatakan, latihan gabungan penanggulangan bencana banjir bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan personel. Latihan ini diikuti ratusan personel.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
"Sebelum latihan gabungan kita melakukan apel siaga yang diikuti 120 personel. Baik dari TNI, Polri, relawan dan BPBD," kata Abu Hasan, Jumat(29/1).
Latihan gabungan kali ini, lanjut Hasan dipusatkan di telaga Desa Ngipik, Jalan Siti Fatimah binti Maimun. "Dalam latihan, untuk kekompakan cukup bagus terutama dari personel TNI Polri atau pun rekan-rekan relawan. Semunya terlihat sudah cukup sigap dalam penanganan bencana," tuturnya.
Hasan menjelaskan, BPBD Gresik saat ini sudah siap mengantisipasi dampak banjir. BPBD telah menyiapkan berbagai persiapan, baik tenda-tenda pengungsi maupun perahu karet untuk evakuasi dan penyelamatan korban tenggelam. "Dengan latihan ini kita bisa mengetahui kekuatan kita sejauh mana. Setelah dievaluasi yang kurang akan kita tambah, kita perbaiki dan kita tingkatkan," jelasnya.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
Masih kata Hasan, yang perlu diantisipasi adalah luapan Kali Lamong baik banjir dan genangan yang disebabkan luapan air sungai dari Balongpanggang, Benjeng, dan Kecamatan Cerme.
Hasan menambahkan, berdasarkan anilisa BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika), puncak musim hujan di Gresik dan sekitarnya akan terjadi beberapa kali. "Yakni tahap pertama akhir Januari sampai awal Februari 2016. Kemudian puncak hujan tahap ke dua terjadi bulan Maret dan April 2016," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News