KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Meski sudah dinyatakan ditutup, namun masih ada kegiatan prostitusi di eks lokalisasi Semampir Kediri. Pihak Pemerintah Kota Kediri hingga kini belum mampu menuntaskan, meskipun miliaran rupiah sudah dikeluarkan untuk pembinaan alih profesi para PSK penghuni eks lokalisasi tersebut. Pemkot Kediri pun kini berdalih menunggu FS (Fisibility Studi) untuk menuntaskannya.
Sebenarnya, Pemkot Kediri sudah mengerahkan segala tenaga dan biaya usai lokalisasi Semampir dinyatakan ditutup. Satpol PP Kota Kediri pun sering merazia namun ternyata tidak mampu untuk menghentikan aktifitas pelacuran dilokasi tersebut.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Sekertaris Kota Kediri Budwi Sunu Hernaning mengatakan, upaya yang dilakukan saat ini selain pembinaan terhadap para penghuni eks lokalisasi ini, juga razia secara rutin oleh Satpol PP. "Penertiban itu untuk penegakaan Perda, tapi kan tidak mudah, karena untuk penertiban ini harus digusur dan macem - macem lah," kata Budwi Sunu, Jumat (29/1) lalu ditemui usai sholat Jumat di Masjid Al-Binaa'i Pemkot Kediri.
Lebih lanjut, kata Sekkota, Pemkot masih menunggu FS keperuntukan lokasi tersebut, sebab sepanjang lokasi tersebut tidak dirubah fungsinya akan kegiatan prostitusi tidak akan berhenti. "Kita akan menunggu FS nya yang gimana, sepanjang itu tidak dirubah peruntukanya akan terus begitu, ketika kita kosongkan untuk apa, untuk itu kita menunggu FS nya, yang jelas FS nya tahun ini," tandasnya.
Untuk diketahui, Pemkot Kediri mengalokasikan anggaran Rp 1 miliar untuk progam alih profesi, bagi ratusan warga terdampak di eks lokalisasi Semampir. Anggaran itu terbagi dibebarapa satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) dilingkungan Pemkot Kediri dalam APBD tahun 2015 lalu. (rif/ns)
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News