Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Foto: konfrontasi.com
JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Tidak ada masalah dengan Panglima TNI Gatot Nurmantyo bila memang mau menjadi Calon Presiden 2019. Sebagai perwira tertinggi di tubuh TNI, Gatot memang pantas menjadi Capres 2019.
"Sah-sah saja bila Gatot mau menjadi Capres. Saya kira, beliau juga layak dan bisa bersaing," kata Direktur Eksekutif Aufklarung Institute, Dahroni Agung Prasetyo, beberapa saat lalu (Selasa, 2/2).
Agung menilai, bila akhirnya Gatot menjadi Capres, maka itu juga tidak lepas dari peran Jokowi hingga nama Gatot kian melambung. Jokowi menunjuk Gatot, yang mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), menjadi satu-satunya calon panglima TNI yang diajukan ke DPR.
"Setelah menjadi Panglima, Jokowi memberi panggung politik yang sangat luas kepada Gatot. Gatot misalnya diberikan otoritas untuk mengendalikan harga pangan. Ini luar biasa. Apalagi Gatot merupakan the rising star," kata Agung.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Segitiga Institute menunjukkan bahwa Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo merupakan tokoh yang paling banyak dipilih untuk menjadi presiden dengan latar belakang militer.
"Dari data yang diperoleh, ternyata pilihan tertinggi jatuh pada Gatot Nurmantyo yang tingkat elektabilitasnya mencapai 35,9 persen," ujar Direktur Eksekutif Segitiga Institute Muhammad Sukron di Jakarta, Sabtu (30/1).
Survei bertajuk "Kerinduan Publik Akan Pemimpin Militer" ini dilakukan dengan pertanyaan yang mengerucut kepada sosok pimpinan berlatar belakang militer. Sukron mengatakan, pihaknya memberikan pertanyaan tertutup dengan menawarkan empat nama yang pernah menjadi Panglima TNI.













