JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Iklan hijab halal dari salah satu produsen kerudung dengan sertifikasi Majelis Ulama Indonesia menjadi pro dan kontra. Para wanita pengguna hijab sampai terheran-heran dengan sertifikasi halal untuk kerudung tersebut.
Rohmah, salah satu pengguna busana musim mengaku sangat menyesalkan adanya upaya bisnis dengan menggandeng lembaga keagamaan. Menurut dia, dengan dikeluarkannya fatwa tersebut, para pengguna jilbab selain merek busana muslim tersebut menjadi gusar. Pasalnya, itu sama saja mengatakan bahwa hijab yang ia kenakan selama ini haram. Hal ini, kata dia, memberi kesan memaksa masyarakat untuk memakai jilbab produk tertentu.
Baca Juga: Tren Dunia Fashion Jilbab Tahun Depan: Tampil Sederhana
"Aneh sih menurut saya. Kayaknya dalam Al Quran juga enggak ada deh yang mengatur masalah bahan kerudung yang kayak gimana yang halal dan haram," katanya.
Sementara Diana yang sudah mengenakan jilbab sejak duduk di bangku SMA, berpendapat bahwa jilbab atau kerudung itu dilihat bukan dari bahan ataupun mereknya, melainkan dari perilaku penggunanya.
"Percuma kan kalau mereknya halal, tapi yang pakai sikapnya minus. Jadi, menurut aku, sertifikasi itu enggak penting untuk jilbab," ucapnya seperti dilansir Kompas,com.
Baca Juga: Wali Kota Mojokerto Nobatkan Miss Hijab Mojokerto 2019
Menurut dia, jilbab yang baik itu adalah jilbab yang menutupi aurat, bukan masalah merek ataupun bahannya. "Misalkan saya memakai jilbab Zoya, tapi bawahannya hotpants, berarti halal dong," ujarnya.
Dia menambahkan, seharusnya MUI lebih mementingkan masalah akhlak umat. Menurut dia, semakin ke sini MUI semakin memprihatinkan, karena malah mengurusi hal-hal seperti ini. "Sepengetahuan saya ajaran dalam Islam itu mempermudah, bukan mempersulit kayak gini," ucapnya.
Masyarakat lainya menilai, iklan hijab halal itu hanya strategi pemasaran dari produsen busana muslim tersebut. Sebab, dengan cara mengeluarkan produk jilbab halal ini, masyarakat pasti akan ramai membicarakan masalah ini. Dengan begitu, produknya makin dikenal luas oleh masyarakat.
Baca Juga: Bulan Ramadan Diperjuangkan Jadi 30 Hari Hijab Dunia
"Ah, paling ini strategi marketing-nya saja. Dengan ngeluarin produk bersertifikasi halal, jadi banyak yang ngomongin, makin laris produknya," kata salah satu perempuan yang berprofesi sebagai guru.
Di sisi lain, Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia, Lukmanul Hakim, menyebutkan, MUI belum melakukan sertifikasi terhadap produk busana muslim tertentu.
Pernyataan tersebut diungkapkannya menyusul pengakuan dari label busana muslim Zoya, yang mengejutkan banyak pihak. Mereka mengumumkan telah mendapat sertifikasi halal dari MUI untuk produk kerudungnya.
Baca Juga: Kibarkan Hijab Trendi, Mahasiswi UINSA Berpenghasilan Rp 7 Juta
"Kami sendiri belum mendapat klarifikasi atau konfirmasi dari Zoya. Jadi, kami belum ada (sertifikasi). Kami belum ada kontak dengan Zoya," ujar Lukmanul, Kamis (4/2).
Menurut Lukmanul, sejauh ini MUI hanya mengeluarkan sertifikasi halal untuk kain.
Oleh karena itu, kata dia, jika Zoya mencantumkan logo halal, maka mungkin yang dimaksud adalah kain yang sudah bersertifikasi halal untuk produk mereka. Namun, ia tak menutup kemungkinan akan memberikan sertifikasi halal untuk produk Zoya ataupun pada produk sandang sejenisnya.
Baca Juga: Hadiri Misa Malam Natal, Belasan Mahasiswa UIN Yogyakarta Dikecam
Lukmanul mengatakan, pemberian sertifikasi halal adalah amanat Undang-Undang Jaminan Produk Halal.
Dalam undang-undang tersebut, kata dia, sertifikasi tak hanya untuk produk pangan dan obat-obatan, tetapi juga produk barang gunaan. "Nah, barang gunaan itu termasuk baju atau kerudung, barangkali," kata dia.
Sebelumnya, melalui akun Instagram resmi Zoya, @zoyalovers, terdapat postingan pengumuman yang bertuliskan, "Kerudung bersertifikat halal pertama di Indonesia. Tahkuah Anda? yang membedakan antara kain yang halal dan haram adalah penggunaan emuslifer pada saat pencucian kain tersebut, untuk produk halal bahan pembuatan emuslifernya menggunakan tumbuhan sedangkan untuk yang tidak halal emuslifernya menggunakan gelatin babi."
Baca Juga: Hijaber Dicaci Maki, Gara-gara Pakai Rok Panjang tapi Belahannya sampai Pangkal Paha
Posting-an tentang kerudung halal ini memancing beragam reaksi di dunia maya. (kcm/instagram/lan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News