Kibarkan Hijab Trendi, Mahasiswi UINSA Berpenghasilan Rp 7 Juta

Kibarkan Hijab Trendi, Mahasiswi UINSA Berpenghasilan Rp 7 Juta Ellen (kiri) dan hijab karyanya.... hmmm, pilih yang pakai aja... foto: Renny/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com – Ellen (21) mahasiswi UINSA mengembangkan usaha hijab yang diklaimnya berkualitas tak kalah dari butik besar.

Berawal dari kebiasaannya membelikan pesanan hijab teman yang serupa miliknya, Ellen akhirnya tertarik untuk membuka olshop (online shop) hijab yang kemudian diberinya nama Antaradinhijabs. Permulaan usahanya, ia hanya mengambil hijab dari grosiran dan berlaba Rp 2 ribu saja. Namun tak lama ia memproduksi brand-nya sendiri. “Sejak awal (produksi) saya sudah punya brand sendiri,” tuturnya.

Baca Juga: Tren Dunia Fashion Jilbab Tahun Depan: Tampil Sederhana

Mahasiswa UINSA semester akhir ini mengklaim desain yang diproduksinya, ia ambil dari tren yang saat ini sedang digemari anak-anak muda. Tak meniru mentah-mentah, Ellen juga memberikan kreasi sendiri untuk desain produknya.

“Saya desainnya lihat di internet. Bisa dibilang mengikuti tren yang hari ini apa. Karena orang-orang dan anak muda sekarang kan kebanyakan aktif lihat apa yang lagi hits,” jelas Mahasiwa yang tengah bergelut dengan skripsi ini.

Untuk bahan, Ellen awalnya mengambil dari toko-toko kain di Surabaya. Namun sekarang ia lebih suka memesan online dari Bandung, karena menurutnya variasi warna lebih banyak.

Baca Juga: Wali Kota Mojokerto Nobatkan Miss Hijab Mojokerto 2019

“Kalau untuk kualitas sih sama aja (kain), soalnya kalau jenisnya sama kualitasnya juga sama. Tergantung modelnya. Kalau model ini, cocoknya pakai jenis kain apa,” ujar Ellen sembari menambahkan bahwa ibunya yang pernah bekerja di pabrik pakaian bisa memberi bantuan-bantuan yang berguna untuk usahanya.

Pada masa-masa awal produksi sendiri, Ellen hanya dibantu sang Ibu untuk menjahit produk yang akan dijual. Namun lambat laun peminat dan pembelian makin meningkat sehingga ia sendiri turun tangan, bahkan sampai mempekerjakan dua karyawan.

Produksi dilakukan dalam kurun waktu satu hingga dua minggu sekali. Dalam sekali produksi Ellen menyetok 50-200 potong kerudung dan 20-100 potong pakaian. Ia menuturkan dalam sebulan bisa menjual 100-700 potong produk.

Baca Juga: Bulan Ramadan Diperjuangkan Jadi 30 Hari Hijab Dunia

“Kalau sebulan, yah kira-kira 100-700 lembar. Kalau produksi juga gak setiap hari, paling cuma satu atau dua minggu sekali,” jawab Ellen

Ellen mampu meraup untung sebanyak Rp 5-7 juta per bulannya. Ia membandrol produknya antara harga Rp 55-150 ribu.

Ellen mengaku sempat membuka jasa reseller, akan tetapi karena terlalu banyak pesanan yang datang dan keruwetan yang membuatnya kewalahan, ia memutus agen-agennya.

Baca Juga: Sertifikasi Jilbab Halal Bikin Gusar Pengguna Busana Muslim

Sementara Ellen memasarkan produknya lewat akun @antaradinhijabs di instagram dan di aplikasi Shopee. Meski belum memiliki toko fisik, produk Ellen telah dikonsumsi pelanggan dari luar negeri. Misalnya saja dari negara Malaysia.

“Kalau untuk go international saya belum siap, kalau misalnya ada orang Malaysia tanya gitu aku masih kasihan soalnya harga barang jauh lebih murah dari harga ongkirnya,” ujarnya saat ditanya mengenai pasaran produk @antaradinhijabs

Ellen juga berharap bahwa ke depannya ia bisa membangun toko fisik untuk brand produksinya. Dan ia berani menjamin bahwa produknya memiliki kualitas yang baik. “Kualitasnya gak kalah dari yang dijual di butik-butik.” (*)

Baca Juga: Hadiri Misa Malam Natal, Belasan Mahasiswa UIN Yogyakarta Dikecam

Sumber: *Reni Ambarsari

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO