?Petugas pos pantau Gunung Api Raung sedang memantau seismograf yang ada di lokasi tersebut.foto: fransiscus wawan/BANGSAONLINE
BANYUWANGI (bangsaonline) - Sejak 5 Januari hingga 2 Mei 2014, Gunung Raung di Banyuwangi masih berstatus waspada. Setiap hari terjadi 80 hingga 90 kali gempa tremor di gunung yag masih aktif ini. Bahkan pada tanggal 30 April2014 Jumat (2/5/2014) sempat terjadi 154 kali gempa tremor dengan amplitude 3 hingga 32 mm, dan lama setiap gempa berkisar antara 55 hingga 60 detik.
Hal ini disampaikan oleh petugas pos pantau Gunung Raung, Mukijo ketika ditemui di ruang kerjanya di Desa Sumber Arum, Kecamatan Songgon Banyuwangi, Jumat (2/5/2014). Mukijo menyampaikan, aktivitas Gunung Raung masih fluktuatif dan kegempaan masih cukup tinggi untuk setiap harinya.
“Setiap hari masih terekam gempa tremor, antara 80 hingga 90 kali. Namun gempa yang terjadi di guung Raung hanya didominasi oleh gempa tremor,” ujarnya.
Secara visual, masih sering terjadi asap sulvatara yang berwarna putih dengan ketinggian antara 100 hingga 200 meter. Asap tersebut mengarah ke Barat dan Utara dari Gunung Raung. Dengan adanya aktivitas Gunung Raung yang masih berstatus waspada ini, diharapkan para pendaki maupun masyarakat atau wisatawan yang akan mendaki ke gunung ini untuk tidak mendekati kawah dengan radius hingga 2 kilometer (km).
“Masyarakat tidak perlu panik dan bisa beraktivitas seperti biasanya, dan jangan terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar. Masyarakat yang memerlukan informasi bisa menghubungi pemerintah setempat, BPBD maupun pos pantau yang ada di Desa Sumber Arum kecamatan Songgon,” ungkapnya.
Mukijo juga menjelaskan, meskipun setiap hari ada asap sulvatara yang membumbung tinggi di udara, namun asap tersebut tidak mengganggu jalur penerbangan. Karena asap tersebut berwarna putih dan tidak membahayakan.
Sementara Kkepala BPBD Kabupaten Banyuwangi, Kusyadi menghimbau kepada para wisatawan yang akan mendaki ke gunung berapi, baik Raung maupun Ijen untuk tidak mendekati kawah hingga radius 2 Km.
Dalam waktu dekat BPBD akan melakukan koordinasi kepada 24 desa sekitar gunung api Raung dan Ijen untuk membentuk Tim Desa Tanggung. Dimana ketika terjadi kerawanan bencana gunung berapi tim ini yang anggotanya adalah elemen masyarakat setempat bisa dengan sigap untuk melakukan penanganan.







