GRESIK, BANGSAONLINE.com - Curah hujan tinggi yang terjadi pada akhir Januari-awal Februari 2016, membuat kondisi permukaan sungai Bengawan Solo terus meninggi.
Terus naiknya debit air ini membuat sungai terpanjang di pulau Jawa tersebut terancam meluap.
Baca Juga: Pascabanjir, Polres Ngawi Aktif Pantau Debit Air
Kalau sungai Bengawan Solo meluap, maka bisa dipastikan akan ada ribuan rumah yang berada sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) di tiga Kecamatan di Kabupaten Gresik, yakni Dukun, Bungah dan Manyar akan terendam.
Merujuk banjir luapan sungai Bengawan Solo tahun sebelumnya, untuk Kecamatan Dukun, desa yang terendam di antaranya, Desa Tiremenggal, Jrebeng, Madumulyo, Dukun Anyar, Sekar Gadung, dan Padang Bandung.
Sementara di Kecamatan Bungah desa yang terendam di antaranya, Desa Bungah, Masangan, Sukowati, Mojopuro Wetan, dan Mojopuro Gede. Dan, Kecamatan Manyar yang terendam di antaranya, rumah warga di Desa Sembayat yang berada di sekitar tanggul Sungai Bengawan Solo.
Baca Juga: Perahu Bocor, Empat dari 3 Korban Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Ditemukan Tewas
Kepala Pelaksana BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemkab Gresik, Abu Hasan mengatakan, pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan kondisi sungai Bengawan Solo.
Cara yang dilakukan di antaranya, terus melakukan koordinasi dengan wilayah di sekitar hulu Sungai Bengawan Solo. Wilayah itu di antaranya, Kabupaten Bojonegoro. "Kalau sungai Bengawan Solo di Bojonegoro naik, ya kita tingkatkan kewaspadaan," katanya.
Menurut Hasan, saat ini BPBD Pemkab Gresik lebih bisa tenang ketika menghadapi ancaman luapan Sungai Bengawan Solo. Hal ini setetah adanya, sudetan Sungai Bengawan Solo di Desa Pelangwot Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan yang terhubung ke wilayah Sidayu Lawas.
Baca Juga: HKBN 2023 di Lamongan, Menko PMK Dorong Penerapan Kurikulum Khusus Bagi Pelajar Terdampak Bencana
"Kalau debit sungai Bengawan Solo meninggi, pintu air di sudetan Desa Pelangwot dibuka. Sehingga, bisa mengurangi volume air yang akan melintas di wilayah Kabupaten Gresik," jelasnya.
Selain itu, tambah Hasan, di Desa Sidomukti Kecamatan Bungah, juga sudah siap BGS (Bendung Gerak Sembayat) yang mampu menampung debit air hingga 7 juta kubik. "Insya Allah dengan adanya 2 proyek itu, Sungai Bengawan Solo yang melintas di wilayah Gresik tidak sampai meluap. Namun, kami tetap waspada," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News