BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Dua siswi SMP Negeri 2 Bojonegoro yang menjadi korban penculikan beberapa hari kemarin dilakukan pemeriksaan psikologisnya di Rumah Sakit Aisyiyah (RSA) Bojonegoro. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kondisi pikiran kedua korban, yaitu Amanda Ari Kusuma Putri (12), dan Arinda Luhmadu Miranti (13).
Sebelumnya, kedua korban juga sudah dimintai keterangan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Bojonegoro. Selain itu kedua korban juga mendapat pendampingan dari Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Pemkab Bojonegoro.
Baca Juga: Korban Penculikan Anak di Bojonegoro Bertambah jadi 11 Gadis
Kepala Bidang Advokasi P3A, Ummu Hanik mengatakan, pasca ditemukan pada Kamis sore (11/2), kedua bocah perempuan itu masih mengalami trauma dengan kejadian penculikan yang dialaminya. Oleh karena itu, pihak UPPA dan P3A berupaya memulihkan kondisi psikologis kedua bocah perempuan itu.
"Pemeriksaan di RSA untuk mengetahui psikologi kedua korban, hasilnya alhamdulillah sekarang sudah baik-baik saja dan normal," katanya, Senin (15/2/16).
Seperti diketahui, dua gadis itu diculik orang tidak dikenal saat mengerjakan tugas sekolah di Alun Alun Kota Bojonegoro. Saat itu kedua korban didatangi seorang, kemudian mengiming-imingi korban hadiah handphone. Korban terbujuk dan akhirnya dibawa dengan naik sepeda motor Honda Vario Techno ke arah Bojonegoro-Cepu.
Baca Juga: Penculikan di Bojonegoro: Pelaku Mangsa Empat Korban, Mulai Ditipu hingga Diperkosa
Korban Amanda diturunkan di sekitar Pasar Pungpungan, Kecamatan Kalitidu. Kemudian, korban Arinda diturunkan di dekat Polsek Kalitidu. Pelaku lalu mengambil lagi Amanda dan meninggalkan begitu saja Arinda. Korban Arinda akhirnya ditemukan dan dibawa ke Polsek Kalitidu.
Sedangkan, korban Amanda oleh pelaku sempat dibawa ke Blora, Rembang, Cepu dan balik lagi ke Bojonegoro. Korban Amanda kemudian oleh pelaku ditinggalkan begitu saja di kawasan Kelurahan Banjarejo, Kota Bojonegoro. Pelaku merampas dan membawa kabur laptop beserta handphone milik korban.
Kasus penculikan dan perampasan barang berharga ini menjadi perhatian masyarakat Bojonegoro terutama orang tua dan sekolah. Sebab, kasus penculikan dan perampasan barang ini salah satunya dipicu lengahnya pengawasan orang tua terhadap anak. (nur/rev)
Baca Juga: Pelaku Penculikan di Bojonegoro Eks Tahanan Rutan Medaeng, Punya Ilmu Pati Geni
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News