BOJONEGORO (bangsaonline) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro mulai mengkhawatirkan terjadinya kelangkaan pupuk di Kota Ledre. Selain itu, mahalnya harga pupuk juga menjadi perhatian bagi para wakil rakyat ini.
Sebab, di musim tanam kali ini para petani sudah banyak mengeluh terkait kedua masalah tersebut. Terlebih, apabila di Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (P-APBÑ) tidak ada perubahan terkait jatah alokasi pupuk bagi petani.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Maka kami sangat khawatir bulan Agustus ini sudah tidak ada pupuk lagi," kata Anggota Komisi B, Lasuri, Minggu (4/5/2014).
Dirinya meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro untuk segera mengajukan tambahan pupuk sesuai dengan kebutuhan dari petani. Sebab, jika hal itu tidak segera dilakukan, maka dikhawatirkan pupuk akan mengalami kelangkaan dan para petani akan semakin kesulitan mencari pupuk.
"Sehingga di musim tanam yang akan datang, kelangkaan pupuk tidak terjadi di Bojonegoro," katanya.
Baca Juga: Petrokimia Gersik Luncurkan Program Kampung Makmur Komoditas Nanas di Kabupaten Kediri
Namun, sampai saat ini pihaknya mengaku masih belum menerima data secara rinci terkait ketersediaan pupuk untuk Kabupaten Bojonegoro. Sehingga ke depan, Komisi B akan segera mengagendakan rapat bersama Dinas Pertanian dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) untuk membahas masalah tersebut.
Sebagaimana pada musim tanam kali ini, banyak petani yang mengeluh terkait sulit dan mahalnya mencari pupuk. Terutama untuk pupuk jenis Urea. Petani berharap agar ada campur tangan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News