Komisi II Sasar Revitasasi Pasar Burung Empunala


MOJOKERTO (bangsaonlne) - Pihak Komisi II DPRD Kota Mojokerto mulai menyasar Pasar Burung (PB) sebagai obyek revitalisasi berikutnya setelah sejumlah pasar besar dan tradisional mendapat prioritas serupa.

Sekretaris Komisi II DPRD, Sonny Basuki Rahardjo mengungkapkan kondisi area perdagangan satwa di Jalan Empunala itu saat ini sudah tidak representatif. Politisi asal partai Beringin itu menyebut jika ledakan jumlah pedagang burung akhir-akhir ini telah membuat pasar itu over limit.

"Pasar ini sudah penuh sesak oleh aktivitas jual beli yang semakin ramai. Pedagang dadakan yang tidak tertampung pun menjadikan jalan di pintu masuk sisi timur sebagai pilihan memamerkan dagangannya. Belum lagi yang jualan di Jalan Benpas (Benteng Pancasila, Red," terang Sonny saat berkunjung ke PB Empunala, Minggu (4/5).

Selain over limit, Sonny mengatakan jika fasilitas pasar seperti kanopi sudah banyak yang rusak. "Nah yang rusak-rusak itu perlu diganti," cetusnya.

Untuk itu, ia berniat membawa wacana revitalisasi PB sebagai bahan proyek daerah di Perubahan APBD Agustus nanti. Jika tidak memungkinkan, maka niatan ini bakal diajukan dalam APBD 2015 mendatang.

Harapannya, ia memanfaatkan area yang tersedia dengan membuat pasar dengan model bertingkat seperti di PB Solo. Menurut pria keturunan Belanda ini PB Solo mempunyai konsep seperti gedung bundar bertingkat. Cara ini diharapkan bisa mengatasi sempitnya persoalan lahan.

Seorang staf Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKA) menyebut jika masa angsuran pemilik kios PB yang mengalami renovasi sekitar tahun 1994 atau 20 tahun lalu telah lunas sejak 2008 silam.

"Angsuran pemilik kios rata-rata lunas sejak 2008 lalu. Statusnya HGB (Hak Guna Bangunan)," papar staf yang meminta namanya tidak disebut.

Karenanya, lanjutnya, untuk merealisasi usulan Komisi II tentu tidak ada halangan berarti. "Rehab PB sangat mungkin bisa direalisasi mengingat tidak ada lagi tanggungan ditingkat pedagang," pungkasnya.