SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Satu di antara 17 kepala daerah terpilih yang dilantik oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo adalah Abdullah Azwar Anas. Bupati Banyuwangi yang terpilih untuk kedua kalinya itu juga ramai digadang-gadang dalam bursa Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jatim. Namun, Anas mengaku masih belum memikirkan pencalonan dalam Pilgub Jatim tahun 2018. Anas mengaku akan konsentrasi memimpin wilayahnya.
"Saya kan baru dilantik bupati Banyuwangi. Saat ini saya belum kepikiran di Pilgub Jatim," katanya usai mengikuti pelantikan di gedung Gahadi kepada Didi, wartawan BANGSAONLINE, Rabu (17/2).
Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten
Dia menegaskan akan berkonsentrasi memajukan Banyuwangi. Pasalnya, setelah terpilih dua periode, dirinya akan berkonsentrasi memajukan wilayah paling ujung di Jatim itu. "Saya masih berkonsentrasi memimpin Banyuwangi," tandas mantan Ketua Umum IPNU itu.
Azwar Anas digadang untuk maju dalam Pilgub Jatim, alasannya tokoh muda NU itu dianggap berhasil memajukan Banyuwangi sebagai kota pariwisata. Selain itu, secara politis Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim itu saat ini posisi tawarnya kuat.
Bahkan kader muda NU ini masuk gerbong PDI Perjuangan yang notabene adalah penguasa saat ini. Terlebih, beberapa waktu lalu, ketika Raker PDI Perjuangan, Azwar Anas bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dipanggil khusus oleh Megawati Soekarno Putri.
Baca Juga: Janji Temui Agus, Gubernur Khofifah Malam Ini Kembali ke Surabaya
“Anas dan Risma saat ini adalah kader potensial PDI Perjuangan di Jawa Timur. Sangat terbuka kesempatan mereka untuk diusung dalam Pilgub Jatim mendatang. Apalagi, beberapa kali Bu Mega sudah memanggil mereka secara khusus,” beber sumber di DPD PDIP tersebut.
Anas yang semula kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kini memang sudah menjadi kader PDIP.
Terpisah, pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair), Airlangga Pribadi Kusman menilai sikap Anas bicara soal pilgub Jatam adalah bentuk kesantunan dia sebagai seorang politisi sekaligus kepala daerah yang baru saja diberi mandate oleh masyarakat Banyuwangi. Menurut Doktor ilmu politik dari Murdoch University tersebut, hal itu juga membuktikan Anas memiliki “attitude” sebagai pemimpin.
Baca Juga: Loyalis Pakde Karwo Deklarasi Dukung Jokowi-KH Ma'ruf Amin di Jatim
“Anas meskipun punya potensi untuk naik level ke tingkat provinsi tapi dia menolak bicara ke arah sana. Itu membuktikan dia (Abdullah Azwar Anas-red) punya kesantunan dalam berpolitik, punya attitude,” tegas staf pengajar FISIP Unair itu.
Di sisi lain, Airlangga Pribadi juga mensinyalir sikap Anas yang enggan secara terbuka menunjukkan ketertarikannya maju dalam ajang Pilgub itu juga sebagai bentuk kewaspadaan atau kehati-hatian sebagai seorang politisi. Alasannya, kalau sejak dini ia sudah terindikasi punya ambisi untuk naik kelas menjadi gubernur atau wakil gubernur, maka secara otomatis bupati Banyuwangi itu akan dianggap menjadi ancaman pihak lain yang berambisi maju dalam pilgub mendatang, di antaranya incumbent.
Eksponen Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini melanjutkan, jika sudah dianggap sebagai ancaman, maka Anas akan menjadi sasaran tembak. Tak mustahil dirinya juga akan mendapat ganjalan, baik program kerja maupun sepak terjangnya.
Baca Juga: Selamatan Relawan Khofifah, Jadi Ajang Promosi Wisata
“Beliau itu (Azwar Anas-red) politisi yang sudah matang. Dia mengerti kapan waktunya muncul, kapan tiarap. Dia diam, bukan berarti tak berambisi maju pilgub. Tapi itu bentuk kehati-hatian agar tidak dijegal. Terlebih pilgub juga masih 2 tahun lagi,” pungkas Direktur lembaga survei The Initiative itu. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News