SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Meski memiliki 19 kursi dan menempati posisi partai pemenang kedua di Jawa Timur dan di DPRD Jatim, ternyata PDIP tak mau tergesa-gesa menjatuhkan calonnya untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jatim 2018 mendatang. Secara hati-hati langkah-langkah politik sudah dilakukan menuju suksesi Jawa Timur. Salah satunya dengan bersilaturrahim ke PWNU Jatim untuk minta petunjuk terkait dengan figur yang akan diusung sebagai cagub Jatim nantinya.
Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto tidak memungkiri jika PDIP tengah melakukan komunikasi dengan PWNU Jatim. Alasannya karena telah banyak kontribusi yang telah diberikan NU bagi kemajuan bangsa dan juga Jawa Timur. Karenanya perlu dilakukan pendekatan kepada NU, terlebih NU punya sejumlah kader potensial.
Baca Juga: Penuhi Nadzar Kemenangan Khofifah-Jokowi, Kiai Asep Umrohkan Tim 35 Kabupaten
"Saya kenal Khofifah, Muhaimin Iskandar, Gus Ipul semua sama-sama teman. Dan kami terus melakukan komunikasi. Namun siapa calon yang akan diusung tentunya menunggu partai yang akan melakukan konvensi untuk menjaring nama-nama yang akan diusung PDIP dalam Pilgub Jatim. Termasuk dalam Pilkada 2017 dan 2018. Tentunya untuk Pilgub Jatim, PDIP ingin memenangkannya," tegas Hasto yang didampingi Ketua DPD PDIP Jatim, Sri Untari di sela-sela acara Rakerda diperluas di Hotel Utami Sidoarjo, Minggu (21/2).
Terkait dengan pelaksanaan Rakerda diperluas, menurut Hasto, pada pilkada serentak tahun 2015, PDI Perjuangan dipercaya rakyat untuk memimpin di banyak daerah. Tidak saja kepala daerah, lanjut dia, tugas membumikan tri sakti juga harus dilakukan struktural partai. Kantor-kantor partai diharapkan Hasto menjadi tempat bagi rakyat untuk menyelesaikan persoalan-persoalannya.
"Seperti Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jatim yang mempersiapkan kantor partainya sebagai klinik untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada rakyat, terutama masyarakat miskin. Kami apresiasi itu. Itulah hakikat berpartai, selalu bersama rakyat, menangis dan tertawa bersama rakyat," terang Hasto Kristiyanto.
Baca Juga: Janji Temui Agus, Gubernur Khofifah Malam Ini Kembali ke Surabaya
Terpisah, Ketua DPW PKB Jatim, Halim Iskandar menegaskan meski partainya bisa mengusung calon sendiri dalam Pilgub 2018, tapi koalisi dengan partai lain tetap dibutuhkan untuk membangun Jatim ke depan. Untuk itu pihaknya sudah melakukan pendekatan ke beberapa parpol dengan tujuan untuk kemakmuran rakyat melalui sejumlah kebijakan berdasarkan pada jargon holopis kuntul baris.
"Untuk membangun Jatim kita tidak bisa melakukan sendiri dan perlu dukungan semua pihak. Tak terkecuali dengan PKB yang mencoba merangkul parpol yang ada untuk satu visi yaitu membangun Jatim kedepan. Karenanya untuk Pilgub Jatim 2018, PKB tetap perlu koalisi dengan parpol lain untuk sama-sama membawa kemakmuran rakyat Jatim," tegas pria yang juga Ketua DPRD Jatim itu. (mdr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News