Lagi, Soal Jokowi Muncul di UN

KEDIRI (bangsaonline) - Untuk kedua kalinya Calon Presiden RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo alias Jokowi muncul dalam naskah soal Ujian Nasional (UN) di Kediri, Jawa Timur. Kali ini, Gubernur DKI Jakarta tersebut menjadi materi soal Bahasa Indonesia SMP.

Informasi yang berhasil dihimpun, soal UN tentang Jokowi ditemukan di salah satu SMP di wilayah Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Soal tentang Jokowi terdapat pada soal romawi satu, pilihan ganda nomor urut dua. Soal tersebut mempertanyakan sikap yang patut diteladani dari Jokowi.

Baca Juga: Alasan PDIP Pecat Jokowi dan Kelucuan Pidato Gibran Para-Para Kiai

Terkait adanya soal UN SMP tentang Jokowi, Kepala Bidang (Kabid) SMP, SMA dan SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Darmadi membenarkan. Namun, pihaknya enggan menjelaskan secara detail mengenai soal UN tentang mantan Walikota Solo itu. “Iya memang ada. Tetapi sudah langsung direvisi. Mengenai hal ini, sebaiknya melakukan konfirmasi langsung ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” kata Darmadi melalui telepon selulernya, Senin (5/5).

Soal tentang Jokowi sebelumnya juga ditemukan pada UN tingkat SMA, SMK dan sederajat sebelumnya. Materi soal berisi Capres dari PDIP tersebut tidak jauh berbeda dengan materi soal UN SMP yakni, tentang sifat-sifat keteladanan Jokowi.

Sementara itu, di Kota Kediri, peserta UN mendapatkan “bonus” 12 soal di Mata Pelajaran Bahasa Indonesia tanpa diminta memberikan jawaban. Kondisi itu di ketahui oleh Dewan Pendidikan Kota Kediri yang mengetahui jika pelajar MTS Negeri 1 sesuai arahan dari Dinas Pendidikan Propinsi di Kementrian Agama melalui Email menyarankan agar hal itu dilakukan.

Baca Juga: Sidang Restitusi, Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Tuntut Rp17,5 M dan Tagih Janji Presiden

Anggota Dewan Pendidikan Kota Kediri Hariono mengatakan, sesuai evaluasi dari pelaksanaan Unas SMP/MTS tahun ini di Kota Kediri sempat mengalami sedikit persoalan dimana dengan mendadaknya pemberitahuan agar soal Bahasa Indonesia nomer 1-12 disilang alias dikosongi. Sementara ada satu nomer dilembar soal yaitu nomer 13 ada yang kosong dan ada yang ada soalnya disekolah negeri. “Sesuai email dilingkungan Kementerian Agama yang diterima dini hari dan selanjutnya dilakukan pengecekan oleh pihaknya ke Propinsi memang diminta mengosongi alias disilang,” ungkap Hariono.

Sementara itu Sidak Unas SMP/MTS DPRD dan Dewan Pendidikan Kota Kediri menghimbau peserta percaya diri dan tak percayai beredarnya jual beli kunci jawaban.

Seperti halnya ujian nasional tingkat SMA yang diwarnai isu jual beli kunci jawaban. Pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP/MTs juga diwarnai isu jual beli kunci jawaban.

Baca Juga: Rocky Gerung Ajak Pemuda di Surabaya Kritis Memilih Pemimpin

Menanggapi hal itu, kalangan komisi C bersama dinas pendidikan dan inspektorat serta dewan pengawas pendidikan melakukan sidak kesejumlah SMP dan Mts.

Ketua Komisi C DPRD Kota Kediri Hadi Sucipto mengatakan isu peredaran kunci jawaban memang sudah ia dengar, namun demikian.Dan pihaknya menghimbau agar peserta tidak mempercayai peredaran kunci jawabab itu, karena kebenarannya juga masih diragukan. “Saya menghimbau agar adik-adik peserta ujian tidak terepngaruh rumor jual beli kunci jawaban dan tetap percaya diri dengan kemampuan,” pintanya.

Untuk diketahui sekitar 2 hari sebelum pelaksanaan ujian nasional, beredar isu alias kabar jual beli kunci jawaban dengan harga kunci jawaban setiap 1 paket seharga Rp.150 ribu.

Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Presiden Jokowi Unboxing Sirkuit Mandalika, Ini Motor yang Dipakai':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO