Gelombang Tinggi, Nelayan Lamongan Nganggur

Gelombang Tinggi, Nelayan Lamongan Nganggur

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Nelayan di wilayah Pantura Lamongan menganggur. Kondisi itu disebabkan gelombang tinggi dan angin kencang yang membuat masyarakat pesisir utara tersebut tak bisa mencari nafkah. 

Yanto, salah satu kuli panggul di Brondong Lamongan mengatakan nelayan banyak yang pilih menganggur daripada menghadapi bahaya maut sepertio sekarang ini. "Gelombang tinggi itu, membahayakan nelayan," ujarnya kepada BANGSAONLINE, Senin (22/2). Apalagi kata Yanto, bagi nelayan yang menggunakan perahu ukuran tiga sampai lima gross ton (GT).

Baca Juga: Khofifah Blusukan ke Pasar Kliwon dan Dialog dengan Nelayan di Lamongan

Nelayan Lamongan sendiri, mayoritas menggunakan perahu ukuran itu. Sehingga, ketimbang keselamatan mereka terancam lebih baik nelayan itu berhenti melaut. 

Jumlah nelayan yang beroperasi di Laut Pantura ini lanjut Yanto, ribuan orang. Hampir semuanya kini terpaksa menganggur atau mencari kesibukan dengan menjadi pekerja serabutan. "Ada yang jadi buruh tani atau kuli bangunan yang penting tidak nganggur," ujarnya. 

Ia mengharapkan, Pemkab Lamongan memberikan bantuan pinjaman usaha berjangka buat para nelayan. Khususnya, pada saat masa jeda selama tiga-empat bulan ke depan. Mengingat, kwartal pertama di 2016 ini akan menjadi musim paceklik bagi nelayan. 

Baca Juga: Difasilitasi EMCL, Nelayan di Tuban-Lamongan Berlomba Buat Sambal dan Olahan Hasil Laut

Akibat tak melaut itu, kata Yanto pasokan ikan ke tempat-tempat pelelangan ikan (TPI) menjadi seret. Harga ikan pun menjadi melambung karena pasokan semakin kecil. "Ya kalau pasokan ikan tidak ada, maka harganya pun semakin melangit," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO