BERN, BANGSAONLINE.com - Gianni Infantino resmi menggantikan Sepp Blatter sebagai Presdien organisasi sepak bola dunia FIFA melalui pemilihan dua tahap. Seperti dilansir BBC, Infantino, yang sebelumnya menjabat sekretaris jenderal organisasi sepak bola Eropa (UEFA), dipilih 115 suara. Jumlah itu 27 suara lebih banyak ketimbang pesaing terdekatnya, Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa.
Pada peringkat tiga dan empat ialah Pangeran Ali bin al-Hussein (empat suara) dan Jerome Champagne (nol suara).
Baca Juga: Merancang Kebutuhan Bertanding, Kecerdasan dan Pengambilan Keputusan Pesepakbola Usia Dini
Pemilihan tersebut ialah pemilihan tahap kedua lantaran pada tahap sebelumnya belum ada sosok yang mampu melampaui 50% dari 207 suara. Pada tahap tersebut Infantino mendulang 88 suara, tiga suara lebih banyak dari Sheikh Salman.
Setelah dirinya dipastikan menjadi ketua FIFA, Infantino menyatakan akan mengembalikan citra FIFA dan kehormatan bagi organisasi tersebut.
“Saya ingin bekerja bersama Anda semua demi memulihkan dan membangun kembali era baru FIFA yang membuat kita bisa menempatkan sepak bola pada panggung utama. FIFA telah melalui masa sedih, saat krisis, tapi masa itu telah lewat. Kita perlu menerapkan reformasi dan memberlakukan tata kelola baik dan transparansi. Kita akan meraih kembali martabat lewat kerja keras, komitmen, dan kita akan memastikan kita bisa fokus kembali pada permainan indah ini,” papar Infantino.
Baca Juga: [HOAKS] FIFA Batalkan Kemenangan Qatar atas Timnas Indonesia Usai Pastikan Wasit Curang
Infantino ialah pengacara berusia 45 tahun dari Brig di kawasan Valais, Swiss. Tempat itu berjarak kurang dari 10 kilometer dari kampung halaman Blatter, Visp.
Infantino masuk ke persaingan ketua FIFA setelah Michel Platini, ketua UEFA, tidak bisa mencalonkan diri karena tersangkut kasus dugaan korupsi. Adapun Blatter telah terlebih dulu lengser, juga karena kasus korupsi.
Perubahan
Baca Juga: Begini Cara Beli dan Harga Tiket Piala Dunia U-17
Menyusul terpilihnya Infantino sebagai ketua FIFA, insan dunia sepak bola ramai berkomentar.
Mantan pemain tim nasional Portugal, Luis Figo, mengucapkan selamat kepada Infantino. ‘Akhirnya perubahan telah tiba. Saatnya era baru di FIFA’, cuit Figo di jejaring Twitter.
Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris, Greg Dyke, mengatakan, “Dia (Infantino) bukanlah politisi dan sosok yang dipenuhi ego. FIFA selama ini didominasi oleh ego. Dia adalah tipe orang yang akan bekerja.”
Baca Juga: Sukseskan FIFA World Cup U-17, Gubernur Khofifah Siagakan Keperluan Medis Selama 24 Jam Penuh
Namun, akankah ada perubahan?
Itu pertanyaan besarnya, menurut redaktur olah raga BBC, Dan Roan. “Saat ini FIFA berada di ujung tanduk. Masa depannya dipertaruhkan. Jika FIFA gagal memilih ‘sosok yang tepat’ dan gagal mewujudkan reformasi yang diperlukan, seruan untuk menutupnya bukan menjadi hal mustahil,” kata Roan.
Roan mengaku banyak insan di dunia sepak bola yang mengembuskan napas lega bahwa ada sosok baru di puncak organisasi FIFA.
Baca Juga: Tanpa Arief Catur, Josep Gombau Tak Cuma Waspadai David da Silva Jelang Persebaya Vs Persib
“Namun, penting diingat bahwa Infantino adalah orang dalam di dunia sepak bola. Dia punya kaitan erat dengan makelar kekuasaan, Platini,” kata Roan.
Selama beberapa bulan terakhir FIFA dihadapkan pada rangkaian investigasi di Amerika Serikat dan Swiss yang berujung pada penangkapan sejumlah pejabatnya atas tuduhan korupsi.
Aparat Swiss bahkan tengah menyelidiki 150 laporan aktivitas keuangan mencurigakan yang berkaitan dengan keputusan untuk menyelenggarakan Piala Dunia 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar. (bbc)
Baca Juga: Deretan Pesepak Bola yang Lahir di Bulan Agustus
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News