Pemprov Jatim Siapkan Penanganan Banjir di Sampang

Pemprov Jatim Siapkan Penanganan Banjir di Sampang Wakil Gubernur Jawa Timur ketika meninjau lokasi banjir di Kabupaten Sampang.

SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan langkah-langkah dalam penanganan banjir di Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang Madura. Langkah tersebut di antaranya mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk membangun pintu gerak dan rumah pompa penyedot air.

“Kabupaten Sampang daerahnya rendah jika hujan sebentar saja mudah digenangi air dan laut pasang pasti banjir. Kita mengusulkan kepada Kementrian PU untuk melakukan pembuatan pintu gerak dan pompa air penyedotnya,” Kata Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf di Lokasi Banjir Kecamatan Sampang Kabupaten Sampang Madura.

Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN

Menurut Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim ini, langkah ini diharapkan mampu meminimalisasi ancaman banjir ketika hujan deras. Laporan dari BPBP Jatim dan Sampang saat ini ada 13 desa dan kelurahan terdampak banjir termasuk Ponpes Kyai Alwi.

Melihat situasi geografis Kabupaten Sampang yang rendah itu, kata Gus Ipul, tidak bisa jika dilakukan pengerukan saja di Sungai Kali Kemuning yang selalu meluap tersebut. Dengan adanya pintu gerak, akan mampu membendung air laut yang sedang pasang meluap ke permukiman penduduk.

“Jadi tidak cukup hanya kalinya dikeruk namun harus ada pompa air dan pintu gerak. Saat ini Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur sedang melakukan studi penanganan banjir tersebut,” kata dia.

Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud

Dia mencontohkan penanganan banjir di Semarang yang sekarang hampir tidak ada banjir dikarenakan pompa airnya banyak. Selain pompa air tersebut dilakukan sudetan untuk memecah air tidak masuk kota.

“Intinya di hilirnya lebih sempit dari pada di hulunya. Ini yang akan dicarikan solusinya,” tegasnya.

Saat ini dukungan yang dilakukan pemerintah dalam jangka pendek yakni dukungan kepada warga sekitar 11 ribu KK di 13 kelurahan dan desa dengan pembuatan dapur umum, dukungan pelayanan kesehatan, bila belajar dari tahun lalu leptospirosis (air kencing tikus) yang bahaya bagi manusia korban banjir.

Baca Juga: Di Rakor GTRA Kanwil BPN Jatim, Adhy Karyono Optimistis Regulasi Baru Jadi Solusi Atasi Mafia Tanah

“Pemerintah bekerjasama dengan Fakultas kedokteran Unair, rumah sakit dr Sutomo dan rumah sakit sampang. Dalam perkiraan BPBD banjir akan susut dalam dua hari lagi, dan hal ini yang harus diwaspadai,” katanya.

Untuk penanganan banjir saat ini, Gus Ipul menyatakan bahwa sebagaian besar warga yang kebanjiran tidak mau mengungsi sehingga aparat gabungan akan keliling untuk mendisribusikan makanan maupun selimut serta kebutuhan lainnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur M. Dachlan menjelaskan, dikarenakan daratan Sampang rendah minus 80 meter dari dataran belum sungainya bisa minus 2 Meter, Permukaan air laut setinggi 1,17 Meter dari dataran. Dan apabila air pasang air laut akan masuk ke kota karena sungai kemuning ikut meluber.

Baca Juga: Luncurkan 3 Layanan, Pj Gubernur Jatim Optimistis Makin Banyak Produk UKM Tembus Pasar Dunia

“Kita akan melakukan short cut sepanjang 3 Km di Karangdalem dengan harapan air di sungai Kemuning yang ada pintu airnya bisa mengatur debit air yang akan masuk ke kota. Sekarang kita sudah ada studinya dari sungai brantas,” jelas dia. (hms/ns/yul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO