LONDON, BANGSAONLINE.com - Seorang pria dan tiga pacarnya hidup satu atap, atau biasa dikenal dengan polyamorous, atau polyfamily. Mereka mengaku lebih nyaman daripada monogami.
Inikah budaya baru?
Baca Juga: 5 Tips Mengatur Barang Bawaan di Koper saat Traveling
Mereka adalah Josh (pria), Sarah dan Alyssa. Sebenarnya ada satu lagi, yakni Mary Ashley. Namun dia tidak serumah meski juga bagian dari pacar Josh. Mereka menyebut hubungan itu empat arah.
Kesemuanya berasal dari Carolina Selatan. Hubungan mereka sebenarnya mendapat tentangan dari masyarakat sekitar. Tapi, mereka mencoba untuk tetap bertahan. “Kekuatan kelompok adalah bagian dari orang per orang. Itu menjadi indah," aku Josh.
"Sulit mendapatkan yang Josh butuhkan dari satu orang, Josh dapat menikmati kualitas masing-masing dari kami, pada waktu yang berbeda,” imbuh Mary Ashley.
Baca Juga: 8 Langkah Mudah Merawat Sepatu Lari agar Awet Bertahun-tahun
Begitu pun Sarah. Ia yang merupakan pacar pertama Josh juga mendukung. "Tidak adil jika Josh hanya membutuhkan saya," katanya.
"Saya tidak merasa ada cemooh dari masyarakat. Biarlah," timpal Mary Aslhley lagi.
Sayangnya, Sarah mengungkapkan bahwa keluarganya belum menerima keputusan untuk tinggal di sebuah keluarga polyamorous. “Keluarga menilai saya mengalami sakit mental,” keluhnya
Baca Juga: Modena Kenalkan Water Heater dan Mesin Cuci Terbaru di Kediri
Dunia semakin edan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News