SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Ratusan pedagang Pasar Turi lama yang tergabung dalam Gerakan Pedagang Pasar Turi Surabaya Korban Kebakaran (GPPTSKK) melakukan aksi demo mendatangi Balai Kota dan gedung DPRD Surabaya, Rabu (16/3).
Dalam aksinya, mereka menuntut agar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak mengizinkan atau membatalkan rencana pembukaan (grand opening) Pasar Turi Baru untuk beroperasi pada 18 Maret 2016 nanti.
Baca Juga: Belasan Tahun Mangkrak, Pasar Turi Baru Beroperasi di Era Eri Cahyadi
"Kami minta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk membatalkan rencana membuka Pasar Turi yang dibangun oleh PT Gala Bumi Perkasa (GBP)," teriak kuasa hukum GPPTSKK, Wayan Titib Sulaksana dalam orasinya.
Dosen hukum Unair tersebut menambahkan, sebelum Pasar Turi dibakar oknum-oknum, kehidupan pedagang telah berjalan baik. Namun karena ada banyak kepentingan, hingga Pasar Turi lama dihanguskan.
"Pihak penyidik Polda Jatim telah mengetahui siapa yang membakar tapi hingga kini tidak diungkap. Apa karena ada petinggi di pemerintahan yang ikut bermain," tanya dia.
Baca Juga: Bantu Urai Benang Kusut Polemik Pasar Turi, Wantimpres Bersama Habib Hasan Kunjungi Surabaya
Tetapi keinginan para pedagang Pasar Turi lama yang tergabung dalam Gerakan Pedagang Pasar Turi Surabaya Korban Kebakaran (GPPTSKK) untuk menemui Wali Kota Tri Rismaharini akhirnya tidak terpenuhi. Para pendemo hanya ditemui oleh Kepala Bakesbangpol Linmas Soemarno yang menemui para pengunjuk rasa di halaman Balai Kota Surabaya.
Menurut Soemarno, para pimpinan baik Wali Kota Tri Rismaharini, Wakil Whisnu Sakti Buana hingga Sekkota Hendro Gunawan tidak berada di tempat.
“Untuk pimpinan semua sedang berada di luar kota. Tapi tadi Bu Wali pesan kepada saya kalau semua tuntutan pedagang diminta ditampung. Nanti akan beliau pelajari usai perjalanan dinas,” kata Soemarno kepada perwakilan GPPTSKK.
Baca Juga: Dua Kelompok Massa Demo di PN Surabaya
Mendengar perkataan Soemarno, para pedagang merasa kecewa. Hingga sebagian pulang dan sebagian lagi masih bertahan di Balai Kota hingga pukul 16.00 WIB. Para pedagang Pasar Turi dengan dikoordinir oleh Kemas A Chalim (Ketua Tim Pemulihan Pasca Kebakaran) Pasar Turi dan H. Syukur (Ketua Kelompok Pedagang Pasar Turi) berencana akan menyampaikan surat terbuka secara langsung kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
“Kami ingin ditemui oleh ibu Wali Kota secara langsung, malah tidak ada di tempat,” kata Kemas yang berjanji akan menutup jalan pada 18 Maret nanti saat pembukaan Pasar Turi yang dibangun oleh investor PT Gala Bumi Perkasa.
Dia menyampaikan inti dari surat terbuka tersebut adalah para pedagang Pasar Turi menginginkan Wali Kota Surabaya segera melakukan percepatan penyelesaian Pasar Turi demi kelangsungan hidup 3.600 pedagang lainnya.
Baca Juga: Henry J. Gunawan Bakal Serahkan Pasar Turi ke Pemkot Surabaya
“Kami mohon pada Bu Risma membantu pedagang untuk segera cepat keluar dari masalah Pasar Turi yang sudah berlangsung sejak tahun 2007 hingga kini,” tutur dia.
Selain itu, pihaknya memberikan usulan kepada Wali Kota Surabaya untuk bisa bekerja sama dengan DPRD Kota Surabaya segera menuntaskan masalah di Pasar Turi agar pedagang merasa di payungi oleh para pimpinan pemerintahan daerah.
Menurut dia, sampai saat ini gedung Pasar Turi Baru belum memiliki izin operasional dan belum dilengkapi dengan izin mendirikan bangunan (IMB). Para pedagang sendiri merasa khawatir akan keselamatan saat melakukan aktivitas perdagangan di gedung baru tersebut, karena gedung Pasar Turi Baru belum memiliki sertifikat mechanical electrical.
Baca Juga: Dampak Konflik Berkepanjangan Pasar Turi, Ada yang Alih Profesi Jadi Sopir hingga Nganggur
“Selama ini kami telah dibohongi oleh PT Gala Bumi Perkasa sebagai investor akibat perubahan-perubahan kebijakan yang dilakukan secara sepihak,”tutup dia. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News