JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi berencana untuk melanjutkan pembangunan proyek Hambalang di Bogor. Ia pun berharap keputusan soal bangunan tersebut bisa diputuskan sebelum Asian Games 2018.
Untuk kali kedua, dalam pekan yang sama, Imam melakukan kunjungan ke Pusat Pembinaan dan Pengembangan Prestasi Olahraga Nasional (P3ON) di Hambalang, Bogor, Jumat (18/3). Pada kunjungan yang kedua ini, ia menemani Presiden RI Joko Widodo bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono untuk tinjauan langsung. Selama kurang lebih 45 menit, mereka melihat sejumlah titik yang ada di kawasan Hambalang.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
Hasilnya pun cukup membuat orang nomor satu di Indonesia itu geleng-geleng kepala. Namun, hingga saat ini Jokowi belum bisa memutuskan apakah bangunan itu akan dilanjutkan, diubah, atau dibiarkan begitu saja. Yang jelas semua akan dibahas pada Rapat Terbatas dalam waktu dekat.
Hal itupun diamini Imam. Kunjungan kali keduanya ini selain tindak lanjut dari kunjungan pertama, juga memperlengkap laporannya kepada Presiden RI saat Rapat Terbatas mendatang.
"Kunjungan bersama Presiden ini tindak lanjut dari kunjungan saya sebelumnya. Setelahnya saya melapor kepada Presiden, dan beliau sangat mengapresiasi, sehingga hari ini langsung melihat. Sudah tentu, hari ini kami langsung menyiapkan laporan lebih lengkap lagi. Mulai dari perencanaan pertama, mungkin seperti kenapa harus di Hambalang, dan sebagainya," kata Imam, dikutip dari detik.com
Baca Juga: Vinanda-Gus Qowim dapat Pesan Peningkatan Industri Pariwisata dari Jokowi
Dijelaskan Imam, tidak ada sedikit pun niat dirinya untuk membuka luka lama. Sebaliknya, ia ingin menyelamatkan aset negara. "Selain itu tentu karena kebutuhan dari Kemenpora yakni soal sarana yang lebih lengkap, luas, representatif untuk melahirkan atlet Indonesia di masa yang akan datang," ujarnya.
Ditambahkan Imam, kembalinya Hambalang menjadi opsi untuk dilanjutkan pembangunannya karena melihat Sekolah Olahraga yang di Ragunan saat ini belum maksimal. Terlebih sejak ada pemindahan aset dari pusat ke provinsi, yang kemudian membuat pemanfaatan sarana olahraga jadi terhambat.
"Padahal SKO (Sekolah Olahraga) di Ragunan itu, zaman dulu, banyak lahir atlet-atlet dunia. Tapi, belakangan karena ada pemindahan aset itu jadi sedikit terhambat pemanfaatan sarana olahraganya. "Maka itu, kami harapkan sebelum AG ini (Hambalang) sudah bisa dipastikan apakah dilanjut atau tidak," tutupnya. (dtc/sta)
Baca Juga: Warisan Buruk Jokowi Berpotensi Berlanjut, Greenpeace Lantang Ajak Masyarakat Awasi Prabowo-Gibran
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News