SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Protes terhadap Pedagang Kaki Lima (PKL) agar tak berjualan di Perum Taman Pinang Indah (TPI) direspon kalangan DPRD Sidoarjo. Mereka meminta agar para PKL mematuhi kesepakatan, berjualan depan Kafe Ponti, kawasan Jalan Ponti, sisi barat GOR Sidoarjo. Upaya itu seraya menunggu solusi terpadu mengenai PKL di Kabupaten Sidoarjo.
Ketua DPRD Sidoarjo H Sullamul Hadi Nurmawan mengatakan, kesepakatan yang diteken PKL dengan perwakilan warga TPI, beberapa bulan lalu itu, sebagai jalan keluar sementara, untuk menuntaskan masalah PKL di kawasan Perum TPI Sidoarjo
Baca Juga: Warga Dukung Pemkab Sidoarjo Tetapkan TPI-Gading Fajar Jadi Kawasan Bebas Sampah
“Kesepakatan yang sudah dibuat bahwa PKL bergeser di depan Ponti harus dijalankan. Ini untuk menyelesaikan masalah yang saat ini sudah terjadi,” cetusnya kepada wartawan, Senin (21/3).
Hal senada disampaikan Ketua Fraksi PKB Achmad Amir Aslichin, yang mendorong para PKL itu tidak lagi beraktivitas di sepanjang kawasan jalan Perum TPI. Sebab kawasan tersebut sejatinya memang tidak diperuntukkan untuk pusat perdagangan.
“Meskipun nanti sudah diserahkan ke Pemkab, PKL tetap tidak diperkenankan menggelar dagangan apapun di jalur ini,” tandas Mas I’in, panggilan karibnya, kepada wartawan.
Baca Juga: Peringati Milad Muhammadiyah ke-109, PDM dan PDA Sidoarjo Borong Dagangan PKL
Sebelumnya, sejumlah warga TPI ramai-ramai ‘turun jalan’ memblokade pintu gerbang Perum TPI, Sabtu (19/3) lalu. Mereka menolak kehadiran PKL yang berjualan di sepanjang kawasan jalan TPI. Selain mengakibatkan kemacetan, warga resah karena PKL juga meninggalkan sampah. Akibat aksi warga ini, ratusan personel Satpol PP diterjunkan menjaga kawasan TPI agar PKL tak berjualan.
Kepala Satpol PP Sidoarjo Mulyawan menyatakan, pihaknya sudah berulangkali melakukan penertiban. Namun mereka kerap kucing-kucingan dengan para PKL. (sta/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News