TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Kepala Pelabuhan Perikanan dan Kelautan pantai Prigi, Dwi Yulianto Rochayadi merasa kurang sependapat dengan rencana pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang diperuntukkan bagi nelayan. Pasalnya, ia khawatir nantinya para nelayan tak akan mau menghuni rumah tersebut.
"Saya kurang sependapat terkait rencana pembangunan rusunawa, sebab saya kawatir para nelayan tidak mau menempati," ujarnya sesaat sebelum mengikuti Musrenbang di hotel Hayam Wuruk, Trenggalek, Kamis (24/3).
Baca Juga: Penghasil Ikan Terbesar, Prigi Bakal Dibangunkan Tempat Pengalengan Ikan
Dwi lantas memberikan contoh, salah satu rekan sejawatnya pernah mencari orang untuk menempati sekaligus menjaga rumah di kawasan pantai Prigi. Hasilnya, tak ada orang yang mau menghuni.
Alasan Dwi itu cukup beralasan, sebab, ia melihat kehidupan dan pendapatan para nelayan pantai Prigi itu sudah lebih dari cukup. "Dalam satu hari satu malam ketika nelayan melaut, hasilnya untuk satu orang nelayan bisa mencapai jutaan rupiah," tandas Dwi.
Oleh karena itu, Dwi mengaku lebih sepakat dana pembangunan rusunawa itu dialihkan untuk pengembangan kawasan pelabuhan perikanan Prigi yang saat ini kondisinya sudah sangat padat. "Saat ini saja kondisi sandar kapal di pelabuhan perikanan Prigi sudah dua saf." terangnya sembari memperlihatkan foto kapal sandar di pelabuhan perikanan pantai prigi kecamatan Watulimo kabupaten Trenggalek. (man/rev)
Baca Juga: Perkuat Visi Kelautan, Emil Dardak Kunjungi TPI Prigi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News