TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Wacana dari Pemkab Trenggalek tentang rencana pembangunan infrastruktur berupa perumahan nelayan kurang mendapat respon positif dari kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Trenggalek, Syuhada Abdullah.
"Saya tidak menolak dari gagasan tersebut, tapi saya kurang setuju jika perumahan itu diperuntukkan bagi nelayan, sebab mengapa, nelayan di pantai Prigi banyak yang kaya," kata Syuhada saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (14/3).
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda
Menurut Syuhada, pendapatan nelayan pantai Prigi dalam sehari semalam saat mereka pergi mencari ikan di laut bisa mencapai jutaan rupiah. Hal itu, kata Syuhada, sudah menjadi pemandangan yang biasa di kawasan tersebut.
Dijelaskan Syuhada lebih jauh, untuk ukuran kapal kecil dengan kapasitas muatan tangkapan ikan 3 ton, para nelayan itu kata Syuhada bisa meraih pendapatan Rp 12 juta. Padahal mereka pergi ke laut hanya sehari semalam disertai biaya operasional kurang lebih Rp 200 ribu.
Syuhada justru berharap agar rencana pembangunan perumahan itu jangan hanya diperuntukkan nelayan semata. Ia lebih sepakat jika rencana pembangunan perumahan itu diperuntukkan bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar
Sementara kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kabupaten Trenggalek, Unung Isnaeni, belum bisa dikonfirmasi terkait wacana tersebut. Salah satu petugas Bappeda saat ditemui di kantornya menyatakan jika Unung sedang rapat. (man/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News