JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari berkilah partainya disebut gamang untuk menentukan calon yang akan diusung dalam Pilkada DKI 2017.
Bukan saja karena tak mau lagi menjadi korban bully tim sampingan Ahok di media sosial atau tim cyber corps. Akan tetapi, PDI-P sudah menyiapkan calon terbaiknya selain Ahok.
Baca Juga: PDIP Kabupaten Kediri Beri Santunan ke Panti Jompo dan ODGJ di Peringatan Hari Ibu
"Kalau soal bully-an sudah ga kita urusin karena memang kenyataan by design hal itu, kita liat saja hasil akhir calon terbaik," ujar Eva Kusuma Sundari kepada BANGSAONLINE, Jum'at (25/3) malam.
Eva menjelaskan, siapa saja calon terbaik yang dipersiapkan partainya tentu masih belum bisa dipublikasikan karena masih menunggu hasil akhir dan keajaiban.
Disinggung keajaiban seperti apa Eva enggan menjawab. Saat ditebak terkait ketidakmampuan Teman Ahok mengumpulkan 1 juta KTP, sehingga nantinya Ahok akan meminta diusung oleh PDI-P, lagi-lagi Eva berkilah. Ia mengatakan partainya punya sikap jantan dengan tegas tidak akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca Juga: PDIP Situbondo Siap Kawal Pemerintahan Baru
"Bagaimana mau kita usung, daftar saja tidak, tinggal keajaiban yang bisa membalik situasi, suatu keadaan yang tak terduga," sebutnya.
Sementara itu saat dicecar calon terbaiknya apakah termasuk Risma Wali Kota Surabaya, Eva mengaku hal itu dimungkinkan karena setiap kader PDI-P adalah petugas partai yang harus siap ditempatkan di mana saja. "Bisa saja tapi tunggu dulu jangan buru-buru, saya sudah jelaskan tadi kita sudah menyiapkan kader terbaik dan menunggu keajaiban," kata Eva.
Sebelumnya, Risma dengan tegas menyatakan tidak akan mengajukan diri sebagai calon gubernur DKI. Ia menyatakan tidak akan meninggalkan Surabaya. (jkt1/rev)
Baca Juga: 27 Kader PDIP Dipecat, Nama Bagus dan Medy Tak Termasuk
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News