JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Eva Kusuma Sundari berkilah partainya disebut gamang untuk menentukan calon yang akan diusung dalam Pilkada DKI 2017.
Bukan saja karena tak mau lagi menjadi korban bully tim sampingan Ahok di media sosial atau tim cyber corps. Akan tetapi, PDI-P sudah menyiapkan calon terbaiknya selain Ahok.
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
"Kalau soal bully-an sudah ga kita urusin karena memang kenyataan by design hal itu, kita liat saja hasil akhir calon terbaik," ujar Eva Kusuma Sundari kepada BANGSAONLINE, Jum'at (25/3) malam.
Eva menjelaskan, siapa saja calon terbaik yang dipersiapkan partainya tentu masih belum bisa dipublikasikan karena masih menunggu hasil akhir dan keajaiban.
Disinggung keajaiban seperti apa Eva enggan menjawab. Saat ditebak terkait ketidakmampuan Teman Ahok mengumpulkan 1 juta KTP, sehingga nantinya Ahok akan meminta diusung oleh PDI-P, lagi-lagi Eva berkilah. Ia mengatakan partainya punya sikap jantan dengan tegas tidak akan mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
"Bagaimana mau kita usung, daftar saja tidak, tinggal keajaiban yang bisa membalik situasi, suatu keadaan yang tak terduga," sebutnya.
Sementara itu saat dicecar calon terbaiknya apakah termasuk Risma Wali Kota Surabaya, Eva mengaku hal itu dimungkinkan karena setiap kader PDI-P adalah petugas partai yang harus siap ditempatkan di mana saja. "Bisa saja tapi tunggu dulu jangan buru-buru, saya sudah jelaskan tadi kita sudah menyiapkan kader terbaik dan menunggu keajaiban," kata Eva.
Sebelumnya, Risma dengan tegas menyatakan tidak akan mengajukan diri sebagai calon gubernur DKI. Ia menyatakan tidak akan meninggalkan Surabaya. (jkt1/rev)
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News