BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 416 desa di Bojonegoro telah menerima Alokasi Dana Desa (ADD) tahap satu di tahun 2016. Dari jumlah itu totalnya mencapai Rp 58,7 miliar.
"Desa yang sudah mencairkan ADD diharapkan mampu mengelola pembangunan di daerahnya dengan maksimal dan tepat sasaran. Kami tidak ingin dana itu disimpangkan," ujar Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Kekayaan Daerah (BPKKD) Bojonegoro, Ibnu Suyuthi, Jumat (1/4).
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Ia menyebutkan, se-Bojonegoro total desa yang menerima ADD sebanyak 419 desa. Jumlah itu tersebar di 28 Kecamatan. Namun, hingga hari ini baru 416 desa yang sudah mencairkan dana tersebut. "Yang lain berkasnya belum lengkap, saya harap segera dikirim," paparnya.
Ditambahkan, di Kota Ledre, wilayah yang paling tinggi menerima dana ADD adalah Kecamatan Sumberejo, yakni 26 desa dengan total senilai Rp 3,44 miliar. Disusul Kecamatan Kepohbaru 25 desa senilai Rp 3,34 miliar. Kemudian Kecamatan Baureno dengan 25 desa senilai Rp 3,33 miliar.
Sedangkan ADD terendah adalah Kecamatan Ngambon dengan 5 desa sebesar Rp 672 juta, di atasnya Kecamatan Kedewan Rp 680 juta, di atasnya lagi Kecamatan Bubulan Rp 680 juta.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto, meminta kepada seluruh perangkat desa mulai dari kepala desa dan BPD harus mengelola keuangan dengan baik. "Jangan sampai besarnya anggaran keuangan ini tidak diikuti oleh tata kelola administrasi yang baik," tegasnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News