Sering Dijual ke Pihak Luar, Pertamina EP Naikkan Harga Pembelian Minyak dari Penambang

Sering Dijual ke Pihak Luar, Pertamina EP Naikkan Harga Pembelian Minyak dari Penambang Field Manager Pertamina EP Asset 4, Agus Amperianto. foto: eky nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah saat ini terus mengupayakan penambahan jumlah produksi minyak dan gas bumi (migas) untuk mengurangi jumlah ekspor minyak dari luar negeri. Salah satu upayanya dengan memaksimalkan sejumlah produksi sumur minyak yang ada. Termasuk sumur minyak tua yang ada di Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro.

Field Manager Asset 4, Agus Amperianto mengungkapkan, mulai April ini pihaknya menaikan jumlah pembelian harga minyak dari produksi sumur tua. Dari harga sebelumnya sekitar Rp 1.300 kini per liternya dihargai Rp 1.666,39. Diharapkan dengan dinaikkannya jumlah harga per liternya itu penambang bisa menyetor semua hasil produksinya kepada operator.

Baca Juga: Berkat Pertamina, Pemuda Berdarah Bojonegoro Sukses Kembangkan Maggot di Banggai Sulteng

"Sebelumnya dihargai Rp 1.300 per liter, karena harga minyak dunia mengalami penurunan," ujarnya, Kamis (7/4/16).

Saat ini, kata Agus, dengan harga Rp 1.666,39 bisa sampai ke penambang senilai Rp 1.400. Jumlah nilai itu, lanjut dia, untuk termasuk kesejahteraan penambang, jaminan kesehatan penambang, dan CSR. Jaminan kesejahteraan penambang ini, pihak Pertamina akan bekerja sama dengan pihak perbankan sebagai kolateral (jaminannya,red).

Kenaikan harga minyak sumur tua itu, kata Agus Amperianto, sudah dikirim ke sejumlah paguyuban yang mengordinir penambang.

Baca Juga: Curi Pipa Pertamina EP, 5 Warga Senori Ditangkap Polisi

"Jumlah harga minyak itu sesuai dengan nilai indonesian crud price yang mengikuti harga minyak dunia. Sekarang harga minyak dunia sekitar 38 dolar dikuangi 5 dolar, dari jumlah itu dikali 70 persen. Hasilnya untuk menentukan harga per liter," jelasnya.

Saat ini jumlah produksi yang diterima pemilik wilayah kerja produksi Sumur Minyak di Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Asset 4 per harinya hanya sekitar 350-400 barel. Padahal, kata Agus Amperianto, jika semua penambang itu menyetorkan hasil produksi sumur minyak tua kepada Pertamina maka diperkiakan bisa mencapai 1.000 sampai 1.200 barel per hari.

"Adanya upaya penertiban dari pihak Polres Bojonegoro ini mulai ada kenaikan, penambang sebenarnya juga tidak igin kucing-kucingan dengan petugas," tegasnya.

Baca Juga: Terganggu Aktivitas Well Test, Warga Ngambon Bojonegoro Demo Pertamina

Salah seorang penambang sumur minyak tua di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro, Subah mengungkapkan, sebelumnya pihaknya tidak menyetor hasil kekayan alam yang dikelolanya kepada Asset 4 ini karena penambang merasa tidak puas dengan harga yang diberikan. Alasannya, harga minyak yang diberikan dengan biaya produksi tidak seimbang.

"Sehingga menjual hasil pengeboran ini kepada pihak luar yang berani memberi dengan harga Rp 1.800 per liter," terangnya. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO