LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Para pedagang di Lokasi Pasar Burung (PB) Jalan Kusuma Bangsa Lamongan, keluhkan bau sampah dari Tempat Pembuangan Sampah(TPS) Sementara yang tak jauh dari lokasi tersebut.
Laila (32), pemilik warkop kepada BANGSAONLINE.com Sabtu (9/4) mengatakan, sampah yang menumpuk di TPS bahkan sampai meluber ke jalan raya. Hanya diangkut sekali sehari oleh petugas. Itupun tidak tuntas.
Baca Juga: Marak PMK, Pemkab Lamongan Tutup Sementara Pasar Hewan dan Lakukan Vaksinasi Mandiri
“Sampah selalu tak tuntas diangkut petugas, alasan mereka, cuma dikasih uang bensin satu kali angkut,” Laila mengutip jawaban awak truk sampah kepadanya beberapa hari lalu.
Dia menambahkan, gundukan sampah itu kerap menimbulkan bau busuk yang langsung menyengat ke beberapa warung kopi atau warung yang menjual makanan yang ada di lokasi Pasar Burung tersebut.
"Apalagi pada musim hujan dan angin begini,air yang ada di sampah bisa mengalir sampai depan warkop bahkan tak jarang banyak ulat kecil (Set-red),"Ujarnya.
Baca Juga: Dinas P3A Lamongan Catat Angka Perkawinan Anak Menurun Sepanjang Tahun 2024
Menurut Laila, warga yang membuang sampah di lokasi tersebut berasal dari berbagai kawasan. “Selain masyarakat di sini, banyak warga lain yang membuang sampah,” ujar dia.
Hal senada juga diungkapkan sejumlah pedagang lainnya yang berjualan di kawasan tersebut. “Kami berharap TPS itu dipindah, masyarakat enggan mampir ke warung nasi kami karena bau sampah itu sangat mengganggu,” ujar pria yang enggan ditulis identitasnya itu.
Sampah yang kebanyakan basah itu telah melebihi kapasitas truk sampah milik PU Cipta Karya Lamongan. Akibatnya, tumpukan sampah menimbulkan bau tak sedap dan mengganggu pemandangan.
Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Perdana di Lamongan Sasar 3.500 Siswa Mulai dari TK hingga SMA
Selain dikeluhkan pedagan dan pengunjung Pasar Burung , warga yang bertempat tinggal di sekitar lokasi TPS. Beberapa warga di sekitar TPS mengeluhkan kondisi tersebut mengganggu aktivitas mereka, karena setiap hari selalu menghirup bau busuk.
Bukhori (30), warga setempat mengatakan, sampah yang menumpuk tersebut selain menimbulkan bau tidak sedap, juga mengganggu keindahan. Apalagi kalau dikaitkan dengan predikat Lamongan peraih Adipura Kencana.
"Percuma punya semboyan Lamongan bebas sampah dan meraih penghargaan Aipura Kencana kalau kondisi kotanya masih kotor, " ujarnya dengan nada kecewa.
Baca Juga: Tukang Becak di Lamongan Tewas Tercebur Dalam Parit
Minah (60), pemilik warung makan yang berdekatan dengan lokasi TPS menambahkan, pengambilan sampah di TPS itu sering terlambat. Kadang jam 9 baru diambil. "Bau sampah menggangu pelanggan saya yang sedang makan. Bahkan banyak juga yang tidak kesini(makan diwarungnya-red) karena tak kuat bau sampah," ujarnya.
Kepala Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Lamongan, Wahyudi melalui Kasi Persampahan, Wahyu mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan yang terbaik terkait pengelolaan sampah di Lamongan.
"Kita sudah sediakan alat angkut,dan setiap pagi harus diambil. Bila terjadi keterlambatan, mungkin karena ada kerusakan pada truk yang digunakan, "Ujarnya.
Baca Juga: Cegah Banjir, Pemkab Lamongan Petakan Sejumlah Titik Genangan dan Keruk Saluran Air
Ditambahkannya, pihaknya sudah mengkordinasikan dengan pihak-pihak lain untuk merelokasi TPS yang ada di Kelurahan Tlogoanyar dan Sebelah Pasar Burung tersebut.
"Kita sudah kordinasikan dengan Pak Camat dan Lurah untuk mencari lokasi baru untuk TPS," ujarnya. (qom/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News