SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (Lazisnu) Kota Surabaya merekrut dan melatih kader dari kalangan kampus, yang dipersiapkan menjadi petugas "NU Care Lazisnu" guna meningkatkan manajerial pengelolaan dana dan kegiatan bantuan sosial masyarakat kota Surabaya.
Hal ini diungkapkan Ketua Lazisnu Kota Surabaya Yusuf Hidayat, dalam kesempatan pelatihan Manajemen dan Pengkaderan Amil di Hotel Pesona Surabaya, Sabtu (9/4).
Baca Juga: Lazisnu Surabaya Jadi Perantara Kebaikan
"Saat ini kami melatih sekitar 100 orang kader dari dari berbagai kalangan baik dari warga NU, remaja NU dan kalangan kampus di Surabaya seperti ITS dan UNAIR, yang diharapkan menjadi motor penggerak lembaga," ujarnya.
Ia mengatakan kader nantinya diharapkan menjadi petugas Lazisnu dan Program NU Care di Surabaya. Untuk itu mereka nanti diharapkan mampu menjadi petugas yang profesional dalam manajerial pengelolaan dan pengoperasian dana zakat, non zakat, infaq dan shodaqoh dari warga NU dan masyarakat untuk kegiatan bantuan sosial dibidang kesehatan, pendidikan dan bantuan masyarakat yang kurang mampu serta bantuan sosial lainnya.
"Diharapkan mereka menjadi kader yang mampu bekerja secara profesional dalam pengelolaan dana guna memperluas jaringan dan meningkatkan kegiatan bantuan sosial NU Care seperti bantuan pendidikan dan kesehatan masyarakat Kota Surabaya, "tegasnya.
Baca Juga: Peringati Hari Santri 2024, PCNU Surabaya Adakan Lomba dan Pengobatan Gratis di Tugu Pahlawan
Dalam pelatihan ini mengajarkan pembentukan kepribadian amil, dari aspek penampilan, perilaku profesional ketika menerima tamu, mendatangi muzakki (wajib zakat), serta bagaimana menyapa mustahiq.
"Saya juga mengajak peserta pelatihan dan kader untuk serius bergiat di LAZISNU sebagai jalan untuk mengbdikan diri kepada masyarakat," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Pimpinan Pusat Lazisnu Syamsul Huda berharap dengan pelatihan kader tersebut nantinya bisa melakukan pengelolaan dana dan memperbanyak kegiatan bantuan NU Care di Surabaya sehingga meningkatkan kepedulian NU terhadap pendidikan, kesehatan masyarakat maupun mendukung kegiatan keagamaan NU Kota Surabaya.
Baca Juga: Sah! Kolaborasi 5 Tahun NU dan Unilever Perkuat Sinergi Lintas Pemangku Kepentingan
Ia juga menambahkan bahwa pada tahun 2016 ini PBNU melalui Lazisnu lebih meningkatkan bantuan sosial melalui program NU Care sedangkan untuk urusan zakat Lazisnu tetap bekerjasama dengan Baznas.
"Untuk dana program NU Care dan kegiatan sosial sepenuhnya akan dilakukan oleh NU Cabang masing-masing dan laporan pengelolaan akan disampaikan secara transparan dan terbuka, laporan keuangannya harus bisa diakses siapa saja, kapan saja, dari mana saja,"ujarnya.
Sementara Wakil Rois Syuriah NU Kota Surabaya KH Azhar Sofwan, MPi berpesan agar dalam meningkatkan dan mengembangkan manajemen operasional tetap mengedepankan aspek hukum yang sudah ditetapkan oleh Nahdlatul Ulama maupun regulasi dari pemerintag agar Lazisnu tetap menjadi pilihan dalam mengelolah zakat dari warga NU maupun masyarakat.
Baca Juga: Salurkan Bantuan Muslimat NU untuk Palestina Rp2,2 M, Khofifah Ingatkan Seruan KH Hasyim Asy'ari
"Yang perlu diperhatikan oleh Lazisnu bahwa manajemen adalah untuk mempercepat dan mempermudah orang untuk berzakat tapi bukan mengabaikan aspek hukum, mudah-mudahan dengan prinsip ini semangat berzakat semakin tinggi," ujarnya.(lan/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News