SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pemprov Jawa Timur memberikan perhatian kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Terbukti dalam APBD 2016 pemprov menggelontorkan alokasi anggaran sebesar Rp400 miliar untuk program bank UMKM, yaitu kredit dengan bunga ringan. Sayangnya hingga saat ini banyak masyarakat di daerah terutama pelaku UMKM tidak mengetahui Program tersebut.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Chusainuddin, anggota komisi B DPRD Jatim, mengkritisi kurangnya sosialisasi yan g dilakukan pemprov terkait program kredit UMKM tersebut. Akibatnya, banyak masyarakat yang tidak paham, bahkan tidak mengetahui adanya Program bank umkm yaitu kredit lunak dengan bunga ringan di Bank BPR di kab/kota di Jatim, imbasnya program tersebut tidak bisa diserap masyarakat terutama para pelaku UMKM.
"Banyak potensi pelaku UMKM yang membutuhkan modal untuk membesarkan usahanya. Harusnya program Pemprov jatim di tahun 2016 dengan mengerojok anggaran sebesar Rp 400 miliar untuk UMKM bisa menopang para pelaku UMKM, tapi dikarenakan minimnya sosialisasi dari Pemerintah atau pun pihak bank menjadikan masyarakat banyak yang tidak mengetahui. Imbasnya program tersebut tidak bisa diserap dengan baik," ujar Wakil Sekretaris Fraksi PKB DPRD Jatim itu, Minggu (10/4).
Chusainuddin menambahkan, yang dialami para pelaku UMKM tidak hanya kesulitan dalam mencari tambahan modal, bantuan pemberdayaan UMKM pun sangat mereka butuhkan. Karena yang terjadi di lapangan mayoritas UMKM dalam berproduksi sampai pengemasan hingga pemasaran masih Menggunakan cara tradisional, padahal produk mereka berpotensi untuk bisa bersaing di pasar.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
"Pemerintah harusnya menggenjot program ekonomi kreatif dengan mengoptimalkan berbagai potensi yang ada dengan melakukan pelatihan kewirausahaan, mulai dari pelatihan produksi dengan cara moderrn, pengemasan produk yang menarik dan mengawal pemasarannya,” pungkas anggota Dewan asal daerah pemilihan Jatim VI ini. (mdr/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News