GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kunjungan tim Ekspedisi Islam Nusantara dari PBNU ke kantor Pemkab Gresik, siang tadi (12/4), diwarnai insiden. Saat acara dimulai dengan acara tarian Islamiyah, lampu tiba-tiba padam.
Ironisnya, mesin genset milik Pemkab Gresik tidak langsung konek, sehingga harus menunggu agar lsitrik kembali menyala.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
Kondisi ini membuat Bupati Sambari Halim Radianto yang hadir pada kegiatan tersebut turun tangan. Orang nomor satu di Pemkab Gresik ini langsung meminta Kasubag Protokol Bagian Humas Pemkab Gresik, Heru menghubungi PLN APJ Gresik.
"Telepon PLN," perintah Bupati kepada Heru.
Ketua tim Ekspedisi Islam Nusantara, Imam Pituduh mengatakan, tim Ekspedisi ini adalah bentukan PBNU. Tujuannya untuk menyosialisasikan kepada masyarakat Indonesia, bahkan dunia bahwa Islam itu cinta damai.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
"Tidak ada ajaran kekerasan dalam Islam seperti yang diajarkan kelompok radikal selama ini," kata Wasekjend PBNU ini.
Menurut dia, Indonesia dan dunia saat ini memiliki PR (pekerjaan rumah) besar berupa pemberantasan kelompok radikalisme. "Saat ini kelompok radikal jadi ancaman dunia," tuturnya.
Di Indonesia, jelas Imam, saat ini ada 124 eks kelompok ISIS (Negara Islam Irak dan Syiria). "Mereka sudah kembali ke Indonesia sehingga menjadi ancaman kita bersama," jelasnya. Sementara di Negara Turki, masih ada 200 anggoata ISIS yang menjadi ancaman negara tersebut.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Sedangkan kelompok radikal di Indonesia berdasarkan data di PBNU jumlahnya masih 10 juta dari total rakyat Indonesia sebanyak 250 juta jiwa. "Kondisi seperti ini lah yang membuat kelompok di luar Islam yang takut terhadap umat Islam karena dianggap radikal," jelasnya.
Melihat fenomena ini, kata Imam, PBNU memerintah tim Ekspedisi Islam Nusantara untuk menyebarkan informasi kalau ajaran Islam itu damai. "Kami prihatin karena kelompok fundamentalis dan liberalis mengancam dunia," terangnya.
Pada kesempatan itu Imam mengatakan, bahwa tim Ekspedisi Islam Nusantara akan road show ke semua daerah di nusantara. Kabupaten Gresik adalah road show ke 8. "Ekpedisi ini berada di Gresik selama 2 hari, Selasa-Rabu (12-13/4). Kegiatan akan kami akhiri di Raja Ampat," terangnya.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Ditambahkan dia, selama 2 hari di Gresik, tim akan membuat film dokumenter. Tim akan berkunjung ke tempat-tempat sejarah di Kabupaten Gresik, seperti makam waliyullah, Sunan Giri, Maulana Malik Ibrohim, Siti Fatimah Binti Maimun dan lainnya.
Tim Ekspedisi Islam Nusantara selama berkeliling ke Indonesia, selain mensosialisasikan soal bahaya terorisme, kelompok radikal, dan ISIS, juga mensosialisasikan kepada masyarakat nusantara soal bahaya narkoba. "PBNU dan pemerintah sepakat memerangi narkoba," pungkasnya.
Sementara Bupati, Sambari Halim Radianto dalam sambutannya mengaku bangga dengan kegiatan tim Ekspedisi Nusantara dan dan menyambut baik kegiatan tersebut. Di hadapan tim Ekspedisi, Sambari banyak mengulas soal kondisi Gresik dan masyarakatnya yang agamis.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
Menurut Sambari, Pemkab Gresik menjunjung tinggi budaya kota santri dan kota wali. Karena itu tradisi seperti istighotsah terus dilesatrikan.
"Pemkab Gresik pada saat HUT menggelar istighotsah, memeringati tahun baru istighotsah, memeringati hari buruh istighotsah. Sehingga, nuansa religi sangat dipegang oleh pemerintah," katanya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News