BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Lokasi semburan lumpur berwarna coklat berabau gas di Dusun Kramat, Desa Jari, Kecamatan Gondang, Bojonegoro semakin ramai didatangi warga yang penasaran. Polisi yang khawatir terjadi hal-hal yang membahayakan langsung melakukan pemasangan police line sejak kemarin (11/4).
Menurut penuturan Kepala Desa Jari, Srihanto saat dikonfirmasi via akun WhatsApp-nya, di sekitar lokasi semburan itu sebelumnya pernah dilakukan seismik (mencari sumber minyak) oleh Pertamina, tepatnya pada tahun 2011 lalu.
Baca Juga: Semburan Lumpur di Bojonegoro, Kementerian ESDM Imbau Masyarakat Jauhi Lokasi
Saat itu, Pertamina juga menemukan adanya kandungan minyak di perut bumi sekitar perbukitan tersebut. Namun, pasca seismik itu Pertamina tidak jadi melakukan pengeboran migas.
"Tidak tahu karena pertimbangannya apa, setelah diseismik dan diketahui ada kandungan minyak di dalamnya, Pertamina tidak melakukan pengeboran minyak di lokasi itu," jelasnya, Selasa (12/4).
Kendati tidak jadi dibor, akhirnya pemerintah desa dan warga melupakan proses awal mencari sumber minyak tersebut. Setelah beberapa tahun tidak terjadi apa-apa, pada Kamis lalu (7/4), tanah di perbukitan itu mengeluarkan semburan lumpur berbau gas.
Baca Juga: Lumpur Panas Gondang Ancam Puluhan Hektar Tanaman Bawang
"Air bercampur lumpur yang keluar mengandung gas. Warga yang berada di sekitar lokasi kami imbau untuk tidak menyalakan api," tandasnya.
Ditanya soal penanganan titik semburan, ia belum bisa menjawab. Ia hanya berharap fenomena alam itu berhenti dengan sendirinya. "Atas kehendak Tuhan, semoga fenomena itu segera berhenti. Karena masyarakat sudah mulai cemas," paparnya.
Munculnya semburan lumpur berbau gas itu, penyebabnya kemungkinan akibat gesekan lempengan perut bumi. Apalagi kawasan tersebut diketahui merupakan daerah bebatuan yang mudah mengalami pecah di bagian dalam bumi. Sehingga saat pecah kandungan di dalam perut bumi langsung keluar.
Baca Juga: Lagi, Semburan Lumpur Panas Muncul di Gondang Bojonegoro
Hingga hari ini, empat titik semburan itu masih mengeluarkan lumpur disertai material dari dalam perut bumi. Masyarakat dari berbagai kecamatan di Bojonegoro yang penasaran ramai mendatangi lokasi. Tak jarang mereka ada yang ketakutan, ada juga yang mengabadikan fenomena itu menggunakan kamera handphone. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News