BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Empat titik semburan lumpur di Dusun Kramat, Desa Jari, Kecamatan Gondang, Bojonegoro hingga kini masih terus mengeluarkan lumpur panas. Hanya saja, volumenya lebih kecil dibandingkan dengan beberapa waktu lalu.
Masih munculnya semburan lumpur itu membuat masyarakat Bojonegoro tertarik untuk melihatnya dari jarak dekat. Lokasi semburan setiap hari ramai dikunjungi warga. Bahkan, hampir 50 hingga 100 orang datang ke lokasi semburan yang berada di lereng gunung itu tiap harinya.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
Ternyata, di sekitar lokasi semburan lumpur panas itu terdapat beberapa lokasi obyek wisata yang cukup bagus. Warga yang melihat semburan lumpur sekaligus dapat mengunjungi beberapa tempat yang bagus tersebut. Tak pelak, Desa Jari kini menjadi destinasi wisata baru di Kota Ledre.
"Tak jauh dari titik semburan ada dua batu besar yang bentuknya sangat bagus. Ada air terjun sari-sari dan pemandian air panas," ujar Kepala Desa Jari, Kecamatan Gondang, Srihanto, Senin (18/4).
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
(Air terjun Sari-sari setinggi 3 meter juga ada di dekat lokasi semburan. Air terjun itu sangat bagus dan sejuk)
Sebetulnya, lanjut dia, beberapa tempat itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Namun, karena lokasinya jauh dari jalan raya, tempat itu jarang dikunjungi warga. Selain itu pemkab juga belum mempromosikan desa wisata di Kecamatan Gondang itu.
"Semenjak ada semburan lumpur banyak warga yang penasaran ingin melihat, warga yang datang juga sekaligus mengunjungi beberapa tempat di sekitar lokasi," ungkapnya.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Banyaknya pengunjung yang datang membuat kades segera menyiapkan peraturan daerah (perda) wisata. Bahkan, saat ini sudah dibahas bersama perangkat desa lainnnya.
Saat ini di sekitar lokasi semburan juga sudah ada tempat parkir baik sepeda motor maupun mobil yang disediakan oleh para pemuda dusun setempat. Selain itu, pedagang makanan dan minuman dadakan juga muncul di sekitar lokasi.
"Kalau semakin ramai tentu masyarakat sekitar bisa mengais rezeki dari penjualan makanan dan jajanan lainnnya," pungkasnya. (nur/rev)
Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News