Sering Rugi, Petani Rumput Laut di Sumenep Harapkan Campur Tangan Pemerintah

Sering Rugi, Petani Rumput Laut di Sumenep Harapkan Campur Tangan Pemerintah Petani sebelum menjual rumput lautnya. [foto:rahmatullah/ BANGSAONLINE]

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Cuaca yang tidak menentu seperti saat ini sering kali menyebabkan harga rumput laut di Kabupaten turun drastis dibandingkan dengan harga sebelumnya. Hal itu terjadi karena kualitas rumput laut jelek. Per kilo gram rumput laut basah biasanya seharga Rp 1.500 kini menjadi Rp 700. Begitu juga dengan yang sudah dikeringkan, mestinya seharga Rp 10 ribu kini Rp 7 ribu per kilo gram.

Seperti yang dikeluhkan petani rumput laut di Desa Padike, Kecamatan Talango, Suyono, harga rumput lautnya terjun bebas setelah cuaca tidak menentu. Hal itu terjadi sudah berlangsung dua bulan terakhir.

“Kadang hujan, kadang panas sekali, bahkan gelombang juga tinggi. Ini yang membuat rumput laut kami jadi rusak,” tutur Suyono, Rabu (13/4).

Suyono berharap cuaca normal kembali, sehingga rumput laut kembali berkualitas bagus sehingga harga jual pun tinggi, sebab masyarakat di sana notabene sebagai petani rumput laut, dan hanya sebagian sebagai nelayan.

Selain itu, dia berharap campur tangan pemerintah setempat untuk mengatur harga rumput laut. Selama ini, kata Suyono, tidak ada peraturan apa pun yang bisa dijadikan pegangan terkait harga jual rumput laut, tentu peraturan yang diharapkan itu memihak kepada masyarakat.

“Barangkali dengan adanya patokan harga, petani rumput tidak akan rugi dalam jumlah banyak,” tutupnya. (mat/dur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Pengangkut BBM Terbakar di Pelabuhan Gayam Sapudi Sumenep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO