JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang akhirnya minta maaf kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terkait pernyataannya dalam acara Talk Show bertajuk "Harga Sebuah Perkara", di TV One, pada Kamis malam (5/5).
"Saya selaku pribadi tidak bermaksud menyinggung HMI atau lembaga lain, sehingga menimbulkan kesalahpahaman atau persepsi. Untuk itu saya mohon maaf atas pernyataan tersebut. Sekali lagi saya mohon maaf," kata Saut dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 9 Mei 2016.
Baca Juga: 29.046 Pemilih Pemula Usia 17 Tahun Siap Berpartisipasi pada Pilkada 2024 di Sidoarjo
"Saya selalu bilang, kalau di HMI dia minimal ikut LK 1. Lulus itu dia anak-anak mahasiswa, pintar. Tetapi, begitu jadi menjabat, dia jadi jahat, curang, ini karena apa? Karena saya bilang sistem belum jalan. Artinya apa? Adapun peraturan-peraturan itu tidak pernah kita jalankan...," kata dia.
Seperti diberitakan bangsaonline.com, dalam sebuah acara talk show di TV One, "Benang Merah bertajuk--Harga Sebuah Perkara" pada Kami malam, 5 Mei 2016, Saut menyinggung sejumlah kader HMI yang terbukti korupsi saat menjadi pejabat negara.
"Lihat saja tokoh-tokoh politik. Itu orang-orang pintar semuanya, cerdas. Saya selalu bilang, kalau dia HMI minimal dia ikut LK 1, saat mahasiswa itu pintar, tapi begitu menjabat dia jadi curang, jahat, greedy," kata Saut pada acara tersebut. LK 1 merujuk pada Latihan Kader 1 atau jenjang pelatihan dasar di HMI.
Baca Juga: HUT ke-64 PMII, Khofifah Ajak Mahasiswa Bangun Kualitas Pergerakan dengan Amar Ma’ruf Nahi Munkar
"Terkait acara di 'Benang Merah Kamis 5 Mei lalu, saya menyebut organisasi HMI, dalam kesempatan ini saya menyampaikan satu, dengan berkembangnya pemberitaan dan reaksi yang menarik perhatian publik atas pernyataan saya, maka saya perlu memberi klarifikasi," ujar Saut.
Sejumlah kader HMI yang pernah terbukti bersalah melakukan korupsi dan kasusnya ditangani KPK adalah eks Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, eks anggota Badan Anggaran DPR Wa Ode Nurhayati, eks anggota Komisi Agama Fraksi Golkar Zulkarnaen Djabbar sampai eks Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.
"Kami percaya, HMI sebagai lembaga penggerak aktivis mahasiswa di Indonesia bisa jadi mitra KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Untuk itu, kami akan segera melakukan pertemuan dengan pimpinan HMI untuk menjalin silaturahmi agar menjaga hubungan yang lebih baik," ujar Saut.
Baca Juga: Gelar Aksi Sosial, Mahasiswa Nganjuk Kolaborasi Bagikan Sembako dan Nasi Gratis ke Masyarakat
Gara-gara pernyataan Satu itu, Ketua Umum Pengurus Besar HMI Mulyadi P. Tamsir bahkan menginstruksikan pada seluruh Badan Koordinasi dan seluruh cabang se-Indonesia untuk melaporkan pernyataan Saut Situmorang kepada pihak Kepolisian setempat secara serentak pada Senin, 9 Mei 2016.
"Kalau saya pribadi, saya mengharap itu tidak terjadi, karena kalau kita lihat harapan besar saya sebenarnya dibalik pernyataan itu kan hidup saya di mahasiswa juga sangat dekat dengan HMI. Di kantor saya sebelumnya juga saya sangat dekat dengan HMI," tambah Saut saat ditanya mengenai upaya pelaporan tersebut.
Saut bahkan mengaku pernyataan itu keluar tanpa ia sadari.
Baca Juga: Koalisi Mahasiswa dan Masyarakat Sipil Kediri Raya Serukan Darurat Demokrasi
"Harapan besar saya ada pernyataan saya itu,
bahwa HMI sebagai lembaga besar yang harus terus berkembang, dan itu pernyataan
saya keluar dari alam bawah sadar saya, saya inginnya tidak ditindaklanjuti,"
ungkap Saut.
Saut menjelaskan ia sudah ingin menyampaikan permintaan maaf pada Sabtu, 7 Mei
2016, namun sejumlah pimpinan HMI tidak ada di Jakarta. "Niatnya hari
Sabtu untuk dari hati ke hati minta maaf tapi beberapa pengurus tidak ada di
Jakata. Mungkin setelah ini, kalau waktunya pas,” ucap Saut.
Sementara para kader HMI terus melakukan aksi unjuk rasa. Bahkan ratusan kader HMI demo di sekitar Gedung KPK, Jakarta, Senin (9/5/2016). Sayang aksi demo ini berlangsung ricuh.
Ada peserta demo melemparkan batu ke arah kaca Gedung KPK. Mereka lalu membakar ban di Jalan HR Rasuna Sahid, tepat di depan Gedung KPK.
Baca Juga: Selain Buang Sampah, HMI Segel Kantor Pemkab Bangkalan
Mereka juga merusak tong sampah dan mencoret-coret sekitar gedung KPK. Puluhan polisi berusaha meredam aksi dengan menembakkan gas air mata ke arah kelompok HMI.
Akibat dari demo anarkistis ini, satu polisi terluka karena terkena lemparan batu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News